Ada banyak metode dalam menulis puisi, dan menulis
puisi tidak seperti metode ilmu pasti yang hanya bisa ditempuh dengan salah
satu cara, namun ada banyak cara dan banyak jalan untuk menciptakan suatu puisi
yang indah. Ada beberapa point yang mesti kita cermati dalam menulis puisi,
rinciannya sebagai berikut:
1.
TEMA
Pilih Tema Yang Diminati, agar dapat membuat puisi
yang baik dengan mudah, pilihlah tema yang paling diminati. Cirinya Anda
menyukai tema tersebut, banyak informasi mengenainya, dan ada rasa senang
ketika membicarakannya. Sebagai contoh tema cinta. Dari tema cinta kita dapat
memilih sub-tema lainnya, seperti sedih, bahagia, kesetiaan, sakit hati,
pengorbanan, dan hal-hal yang berhubungan dengan cinta. Carilah yang paling
Anda kuasai. Misalnya tentang rindu. Jika Anda pandai mengungkapkan kerinduan,
maka itulah tema yang paling pas untuk dijadikan puisi.
Tema merupakan pokok persoalan yang akan dikemukakan
dalam puisi. Tema adalah pokok pembahasan yang mendasari puisi. Tema bisa kita
ambil dengan cara mengamati hal-hal yang ada di lingkungan kita,pengalaman
hidup, peristiwa yang kita alami, misal, kebakaran, kelautan, sosok ibu atau
kekeringan hutan, dll. Untuk mendapatkan tema, kita bisa memancingnya dengan
menggunakan pertanyaan, Puisi ini membicarakan tentang apa? Apakah tentang
keindahan alam, kecantikan seseorang, protes sosial, dan lain-lain. Pilihlah
satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar puisi kita
lebih menarik. Tema puisi banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema
yang benar-benar menarik.
2.
JENIS
JENIS PUISI
Sebelum menuliskan isi puisi, alangkah lebih baik
jika kita menentukan jenis puisi apa yang akan kita tulis, untuk mempermudah
kita untuk mengarahkan pembaca pada pesan yang ingin kita sampaikan lewat
puisi. Ada beberapa jenis puisi yang perlu kita ketahui, sebagai berikut:
Puisi
Epik,
yakni suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik
kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah.
Puisi epik dibedakan menjadi folk epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk
dinyanyikan, dan literary epic, yakni jika nilai akhir puisi itu untuk dibaca,
dipahami, dan diresapi maknanya.
Puisi
Naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu
cerita, menjadi pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa
tertentu yang menjalin suatu cerita. Jenis puisi yang termasuk dalam jenis
puisi naratif ini adalah balada yang dibedakan menjadi folk ballad dan literary
ballad. Ini adalah ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia dengan
segala macam sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan,
dan keriangannya. Jenis puisi lain yang termasuk dalam puisi naratif adalah
poetic tale, yaitu puisi yang berisi dongeng-dongeng rakyat.
Puisi
Lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual
penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin
yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam
khazanah sastra modern di Indonesia. Misalnya, dalam puisi-puisi Chairil Anwar,
Sapardi Djoko Damono, dan lain-lain.
Puisi
Dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif
menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog
sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Dalam puisi dramatik dapat
saja penyair berkisah tentang dirinya atau orang lain yang diwakilinya lewat
monolog.
Puisi
Didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai
kependidikan yang umumnya ditampilkan secara eksplisit.
Puisi
Satir, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik
tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu
masyarakat.
Romance,
yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih.
Elegi,
yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih dan kedukaan seseorang.
Ode,
yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun
sikap kepahlawanan.
Hymne,
yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap
bangsa dan tanah air.
3.
MAJAS
(PENGGUNAAN GAYA BAHASA)
Penggunaan majas atau gaya bahasa memang sudah
mendarah daging pada puisi. Sebab, tanpa majas semua akan terasa hampa. Misalkan
kalimat yang paling sering orang dengar “Mentari tersenyum dibersanding lagu
pagi” - kita bandingkan dengan Matahari terbit saat burung berkicauan. Menurut
kamu lebih menarik mana?
Metafora salah
satu majas yang sering digunakan dalam penulisan puisi, yakni pengungkapan yang
mengandung makna secara tersirat untuk mengungkapkan acuan makna yang lain
selain makna sebenarnya, misalnya, “cemara pun gugur daun” mengungkapkan makna
“ketidakabadian kehidupan”.
Majas
Asosiasi (contoh: bagai disambara petir, bagai teriris
sembilu)
Personifikasi
(contoh:
air mengamuk, hujan menyerbu)
Hiperbola
(contoh:
setinggi langit, tinggal kulit pembungkus tulang)
Litotes
(contoh:
bantuan yang tak berarti ini, terimalah walau tak seberapa)
Ironi
(contoh:
peduli sekali dia, sehingga tak satu rupiahpun dikeluarkan untuk membantu)
Metonimia,
yakni pengungkapan dengan menggunakan suatu realitas tertentu, baik itu nama
orang, benda, atau sesuatu yang lain untuk menampilkan makna-makna tertentu.
Misalnya, “Hei! Jangan kaupatahkan kuntum bunga itu”. “Kuntum bunga” di situ
mewakili makna tentang remaja yang sedang tumbuh untuk mencapai cita-cita
hidupnya.
Anafora,
yakni pengulangan kata atau frase pada awal dua larik puisi secara berurutan
untuk penekanan atau keefektifan bahasa.
Oksimoron,
yaitu majas yang menggunakan penggabungan kata yang sebenarnya acuan maknanya
bertentangan. Misalnya: kita mesti berpisah. Sebab sudah terlampau lama
bercinta.
4.
BAIT
Yakni satuan yang lebih besar dari baris yang ada
dalam puisi. Bait merujuk pada kesatuan larik yang berada dalam rangka
mendukung satu kesatuan pokok pikiran, terpisah dari kelompok larik (bait)
lainnya. Dalam puisi, keberadaan bait sebagai kumpulan larik tidaklah mutlak.
Bait-bait dalam puisi dapat diibaratkan sebagai suatu paragraf karangan yang
paragraf atau baitnya telah mengandung pokok-pokok pikiran tertentu.
5.
RIMA
Rima bisa disebut persajakan atau persamaan bunyi.
Penggunaan rima sangat mendukung keindahan puisi. Suasana hati. Ada dua bunyi
yang dapat dipakai untuk memperindah bunyi puisi yaitu aliterasi dan asonansi.
Alitersi adalah bunyi indah yang dihasilkan dari persamaan huruf mati atau
konsonan. Sedangkan asonansi , bunyi merdu yang dihasilkan dari perpaduan huruf
hidup atau vokal.
6.
IRAMA
Irama, yakni paduan bunyi yang menimbulkan unsur
musikalitas, baik berupa alunan tinggi-rendah, panjang-pendek, dan kuat-lemah
yang keseluruhannya mampu menumbuhkan kemerduan, kesan suasana, serta nuansa
makna tertentu. Timbulnya irama itu, selain akibat penataan rima, juga akibat
pemberian aksentuasi dan intonasi maupun tempo sewaktu melaksanakan pembacaan
puisi.
7.
DIKSI
Diksi adalah pilihan kata yang tepat sesuai dengan
perasaan penulis.Kata yang digunakan bersifat konotatif yang artinya mempunyai
makna lebih dari satu dan puitis yang berarti
dapat memberi efek keindahan pada puisi tersebut, kata-kata yang lain yang
sehari-hari kita gunakan. Jadi, puisi yang telah dibuat tersebut permaklah
dengan diksi yang dapat menimbulkan kesan indah dan lebih spesifik
8.
TIPOGRAFI
Tipografi adalah penyusunan kalimat puisi yang
membentuk suatu gambar yang sekaligus menjadi ilustrasi yang nuansanya mewakili
isi puisi. Dengan tipografi yang sesuai, puisi akan indah karena tata letak
yang indah pula.
9.
TEKNIK
MENULIS PUISI
TEKNIK
KONVERSI
Memilih Kata Yang Tepat, temukan dan gunakan
kata-kata yang tepat. Penggunaan kata bisa dilatih. Jika Anda tekun berlatih,
pemilihan kata bukan lagi sebagai halangan. Banyak orang yang merasa tidak
cukup mampu membuat puisi yang indah hanya karena ia tidak bisa menemukan kata
yang benar untuk puisinya. Untuk mengatasi hal itu, gunakan teknik konversi:
yaitu membuat berbagai versi dari kalimat yang Anda buat. Sebagai contoh kita
buat kalimat lain dari "Aku mencintaimu." Inilah beberapa versi lain
dari kalimat tersebut.
Ingin
Kuungkapkan Cinta Ini
Betapa
Indahnya Engkau Ketika Kau Tawan Cintaku
Hatiku
Hanya Berpaut Padamu
Jiwaku
Menyentuh Jiwamu
Makna dari berbagai kalimat di atas sebenarnya sama,
yakni "Aku mencintaimu."
TEKNIK
BELANJA KATA
Membuat dua kolom yang berisi dua kategori REALITA
dan IMAJINER. Setelah kita tetapkan tema, misal tema tentang “Keindahan Alam
Indonesia”, kita daftar beberapa kata yang mewakili keadaan sebenarnya di mana
kita berada (Realita), dan daftar kata yang mengandung ungkapan perasaan hati
dan imajinasi dalam pikiran (Imajiner).
REALITA
|
IMAJINER
|
Rangkaian pulau
Dalam sanubari
Deru ombak
Surya jingga
Angin malam
Meringkuk pulas
Musafir
Senyum keramahan
|
Disatukan lautan
Kebanggaan abadi
Ombak terhenti
Mendaki cakrawala
Nyanyian kedamaian
Dekapan mantra
Surga
Penjuru dunia
|
MENJADI
INDONESIA – PUISI FILESKI
Siapa
yang tak kenal Indonesia
Rangkaian pulau
terpisah disatukan lautan dan perbedaan
Dalam sanubariku
tersimpan kebanggaan yang abadi
Hingga
deru ombak
terhenti
Hingga
surya jingga tak lagi mendaki cakrawala
Nyanyian kedamaian
yang disampaikan angin malam
Meringkuk pulas
dalam dekapan mantra leluhur
Surga yang
membuat para musafir enggan melanjutkan
kembara
Senyum dan keramahan
yang tersiar hingga ke penjuru dunia
Inilah
negeri tempatku dilahirkan dan bersemayam
Aku
bangga menjadi bagian darimu Indonesia
|
CATATAN
PENTING
Puisi yang baik tentunya akan mengisahkan sesuatu,
entah itu sedih, bahagia, maupun sakit, dan pesan emosi lainnya. Curahkan
segala isi dan ekspresi kamu, menulis puisi butuh perasaan dari hati. Ketika
hati sedang sakit, maka yang dicurahkan adalah rasa sakit. Ketika rasa bahagia
(sedang jatuh cinta) maka terciptalah suatu puisi penuh rasa cinta/ kebahagian.
Kesimpulannya : Puisi merupakan ungkapan atau kisah
hati/perasaan seseorang yang di gayakan menurut penulisnya dengan sederhana
namun bermakna besar. Kembangkan puisi seindah mungkin, mengembangkan semua
langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi
menjadi bait-bait. Kembangkan menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna. Ingat puisi bukanlah artikel. Tulisan yang
kita buat untuk puisi harus ringkas padat sekaligus indah. Pilihlah kata yang
sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.
Kita harus mengingat tiga catatan ini dalam menulis
puisi yaitu:
Kata
dalam puisi adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis/ indah/ merdu/ nikmat
didengarkan.
Makna
kata-kata puisi mampu menimbulkan banyak tafsir.
Puisi
merupakan karya tulis yang sangat padat (sublimasi) dari kalimat yang mungkin
sangat panjang dimampatkan dengan menggunakan kata-kata yang terpenting saja.