Moh. Ghufron Cholid
SURAT KEPADA HATI TERKOYAK
1
rindu tak tertahan
koyak hati
koyak sepi
2
nyeri melamar
yakin memar
harap terkapar
3
tabah yang terasah
menajam mata hikmah
gundah kalah
sepenuh pasrah
Junglorong, 18 April 2016
Moh. Ghufron Cholid
LUAR BATANG RUPAMU KINI
Tak ada yang bisa kukisahkan
Selain airmata yang kerap jadi sketsa
Pilu jiwaku
Remuk hatiku
Junglorong, 18 April 2016
Moh. Ghufron Cholid
SUARA PEREMPUAN
aku, akulah rusukmu
masa lalu juga masa depanmu
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid
GARIS SENYUM
berhenti, berhentilah di garis senyum
pandang, pandanglah aku
kau; kapal tak lagi karam
saat kita bertemu
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid
HADIAH TABAH
Akulah kapal rindu
Ombak tabah
Antar aku berlabuh
Kin, aku kuntum senyum
Aku lupa gelombang pitam
Yang pernah menghantam
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid
RUANG SAYANG
kemari, kemarilah duhai jiwa
yang ditumbuhi duka
menetap, menetaplah di sini
: nurani
yang kunamai ruang sayang
biar pedih-perih tak lagi bertandang
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid adalah nama pena Moh. Gufron, S.Sos.I, lahir di Bangkalan, 7 Januari 1986 M. Menulis Puisi, Pantun, Cerpen dan Esai. Karya-karyanya tersiar di Mingguan Malaysia, Mingguan Wanita, Mingguan WartaPerdana, Harian Ekspres, Tunas Cipta, Utusan Borneo, New Sabah Time, Bali Pos dll juga terkumpul dalam berbagai antologi bersama terbit di dalam dan luar negeri. Buku terbarunya Menemukan Allah (Pena House, 2016). Penerima Anugerah Kedua Hescom2015 Vlog dan Rubaiyat (5 Desember 2015) di Malaysia. Kini menjadi Pembina Sanggar Kreatif Assanusi Torjunan (SKAT), menetap di Madura.
SURAT KEPADA HATI TERKOYAK
1
rindu tak tertahan
koyak hati
koyak sepi
2
nyeri melamar
yakin memar
harap terkapar
3
tabah yang terasah
menajam mata hikmah
gundah kalah
sepenuh pasrah
Junglorong, 18 April 2016
Moh. Ghufron Cholid
LUAR BATANG RUPAMU KINI
Tak ada yang bisa kukisahkan
Selain airmata yang kerap jadi sketsa
Pilu jiwaku
Remuk hatiku
Junglorong, 18 April 2016
Moh. Ghufron Cholid
SUARA PEREMPUAN
aku, akulah rusukmu
masa lalu juga masa depanmu
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid
GARIS SENYUM
berhenti, berhentilah di garis senyum
pandang, pandanglah aku
kau; kapal tak lagi karam
saat kita bertemu
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid
HADIAH TABAH
Akulah kapal rindu
Ombak tabah
Antar aku berlabuh
Kin, aku kuntum senyum
Aku lupa gelombang pitam
Yang pernah menghantam
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid
RUANG SAYANG
kemari, kemarilah duhai jiwa
yang ditumbuhi duka
menetap, menetaplah di sini
: nurani
yang kunamai ruang sayang
biar pedih-perih tak lagi bertandang
Junglorong, 2016
Moh. Ghufron Cholid adalah nama pena Moh. Gufron, S.Sos.I, lahir di Bangkalan, 7 Januari 1986 M. Menulis Puisi, Pantun, Cerpen dan Esai. Karya-karyanya tersiar di Mingguan Malaysia, Mingguan Wanita, Mingguan WartaPerdana, Harian Ekspres, Tunas Cipta, Utusan Borneo, New Sabah Time, Bali Pos dll juga terkumpul dalam berbagai antologi bersama terbit di dalam dan luar negeri. Buku terbarunya Menemukan Allah (Pena House, 2016). Penerima Anugerah Kedua Hescom2015 Vlog dan Rubaiyat (5 Desember 2015) di Malaysia. Kini menjadi Pembina Sanggar Kreatif Assanusi Torjunan (SKAT), menetap di Madura.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024