ANGIN UTARA
Angin Utara mengirim Agustus ke dalam sunyi hidupku
Melewati Juli yang asing
Engkau belahan jiwa tapi tak tersentuh jari
Engkau tetes tuakku
Yang tak dapat kusadap sendiri
Sedekat apa tarianmu, ketika angin menyapunya berhentilah
Tolehlah aku dengan sudut mata saja
Tuak rinduku Kau manis merayu dunia dengan tawa
Meramu sajak hidup yang riuh menanarkan pandanganku
Mendekap erat jejak lahirmu
(Dan tertidur, Dan tersenyum, dalam mimpi)
Angin Utara membentangkan hari-hari di depanku
Juli terlampaui
Dan tak satu pun peduli
Aku Merindukanmu
BAHAGIA BERSAMAMU
ora nate ngeroso sampurno urip ing dunyo iki yen rasanding sliramu
telah lama aku menunggumu
beribu musim pun telah berlalu
dan kini datang menjemputku tuk arungi hidup yang sempurna
bahagia selamanya
aku tak pernah merasa seindah ini rasanya bahagia bersamamu
oh kekasih hati ku berjanji kan menjaga hatiku untukmu
tak perlu kau risau atau ragu
ku hanya inginkan bersamamu bahagia selamanya
aku tak pernah merasa seindah ini rasanya bahagia bersamamu
aku tak pernah merasa sempurna hidup di dunia
jika tiada di sisimu
DESEMBER
Tanpa pintu, aku memasuki kenangan
gambar tak bergerak kasur setengah rusak
beberapa titik air di halaman
lalui jalan yang sama
diayun langkah yang setia
bunga lesu. Kekasih beku di atas bangku .
Tubuhku menjadi bayangan
mengumpulkan sisa-sisa sinar
untuk dibulatkan menjadi matahari
kecil yang akan membakar sejarah perjalanan
mengisinya dengan letupan kemarahan
membubuhkan tanda seru
pada setiap kata
sekadar kau tau
hidupku akan mencari jalannya.
Meski aku tak pernah sampai
pada masa lalumu.
FEBRUARI
Februari tidaklah indah, tidak pula penuh cinta
sampai sepasang serangga mencumbui putik bunga
dan bertukar lara di sela warna cahaya
yang dibiaskan setitik embun
di mana kau bermukim, musim begini dingin
udara jahat yang kau benci sementara
aku tak mampu menyentuh bibirmu yang mengeras
biru dan jauh
sepasang serangga telah berpulang
tinggalkan wajahmu di antara bunga
bisik gerimis dan garis pucat
di ambang gerbang setengah terbuka aku menggigil
Februari memberikan cinta lewat pesan singkat
tak terkirim dan kita senantiasa, menyia-nyiakannya
HUJAN PAGI INI
Hujan pagi ini menyapa daun-daun yang berderai
dalam temaram cahaya
Meski tiada kau di sini seperti pagi yang telah lalu
Dalam pekat kabut kuberharap
Semoga kau di sana merasa seperti yang kurasa
Saat kau ada di sini memelukku di bawah hujan
Hujan bawalah aku pergi bersama aliran sungaimu
Yang bermuara dipeluknya
Sampaikan lah pesanku kepadanya
Yakinkan dia setia hingga saat bersamanya tiba
Semoga kau di sana merasa seperti yang kurasa
Saat kau ada di sini memelukku
Semoga kau di sana merasa seperti yang kurasa
Saat kau ada di sini memelukku di bawah hujan
KERAJAAN EMBUN
Dunia embun adalah kerajaan malam yang tinggal,
menepi demi cahaya.
Ia membatas antara hangat dan dingin,
segar dan beku
Jika kau rasa malam
demikian beku pekat, maka
itu telah datang saatnya
cahaya membuat hangat
yang tak kau duga,
menghampirimu
dengan cara paling menakjubkan
Apakah pagi ini
kau bertemu kristal-kristal bening
berkilau di rerumput
Itu jejak dingin malam,
hadiah dari dunia yang ajaib
KOTA PUTIH
melintasi benua dan samudera
jalan panjang kau tempuh
untuk temukan aku
siksaan penantian kau lalui
perjuangkan cinta kita
yang abadi selamanya
dan akhirnya kau temukanku
di kota putih berselimut salju
meski ragaku terbujur beku
yakinkan jiwaku memelukmu selamanya
dan akhirnya kau temukanku
di kota putih berselimut salju
meski ragaku terbujur beku
yakinkan jiwaku memelukmu
dan akhirnya kau temukanku
di kota putih berselimut salju
meski ragaku terbujur beku
yakinkan jiwaku memelukmu selamanya
MALAM CAHAYA
Beberapa orang mengabarkan kerlip bintang
di kejauhan sana hanyalah bias-bias
yang dibawa oleh waktu melintasi ruang hampa
yang amat jauh, yang saat tiba di mataku
ia tinggal masa lalu
Tapi aku tak peduli, sebab kemerlip ini nyata bagiku.
Dan malam ini aku melihat terbitnya bintang
apakah kau melihatnya juga?
Sesungguhnya, malam selalu menjaga cahaya
dan kita cukup mempercayainya
maka malam akan merestui
dengan waktu yang tersenyum
selagi kita lelap atau terjaga
AKU (PUISI CHAIRIL ANWAR)
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi!
AKU YANG KAU TUJU
aku tenggelam dalam lautan beku
saatku tempuh jarak menggapaimu
lewati badai, membelah hujan
segala cara telah aku lakukan
tinggalkan semua yang aku punya
hanya untuk bersamamu
pulanglah tinggalkan semua yang kau raih
bawalah cintamu yang dulu pernah ada
yakinlah engkau tercipta hanya untukku
muara yang kau cari, aku yang kau tuju
saat kau ada disini bersamaku
tiada lagi sepi menghampiri
hari yang terik, malam yang beku
kita lalui penuh bahagia
BANGKITLAH
saat kita jatuh terhenti tak mampu berjalan
jangan larut dan tenggelam
saat kegagalan hinaan menyerang langkahmu
ingat mereka orang yang kau cinta
bangkitlah, bangkitlah...
ingatlah mimpimu, bangkitlah
jalan masih panjang, bahagia menantimu di sana
jangan ragu, yakin pasti bisa.
bangkitlah, bangkitlah...
ingatlah mimpimu, bangkitlah
bangkitlah, bangkitlah...
masa depan yang indah menantimu
ini bukanlah akhir kisahmu
ini bukanlah takdir hidupmu
Tuhan tak pernah batasi doamu
JANGAN HARI INI
Aku dan kamu kehilangan arah cinta kita
Langkah terhenti mencari terang yang hilang
Aku tak mau kita terpisah hari ini, saat ini
Mungkin selamanya mungkin juga sementara
Tapi jangan hari ini
Mungkin suatu masa kita berpisah tak bertemu kembali
Asal jangan hari ini
Dekap erat tubuhku, kuingin denganmu selamanya
JATUH HATI
rindu bukan perkara jarak
bukan soal bertemu atau tidak
kamu adalah cahaya
nampak tapi berjuta jarak
dalam gelap aku diam
mengintip kau yang bersinar disana
aku selalu rindu kamu
meski kau tak pernah menganggapku
aku tak sanggup untuk katakan sayang
meski dalam hati ku ingin kau tau
mungkinkah aku sanggup menghadapimu
untuk mengaku aku jatuh hati
JIWAKU MELAYANG
Mulai detik ini aku tak bicara
Tersesat dalam kehampaan
Biarkan semuanya temukan jawabannya
Tanpa aku bicara
Ku bukan seperti yang kau pikirkan
Biarkan mereka terus bicara
Satu hal pasti yang kuharapkan
Biarkan aku coba bertahan
Renungkan dalam kehampaan
Kesalahan ini karena kusendiri Biar kusendiri tebus beban ini
Hapus semua perih, gapai yang telah hilang
Hingga kutemukan jiwaku melayang
KOTA INI
Di kota ini aku bertemu dengan dirinya cintaku
Di kota ini semua bermula cerita indah dengannya
Namun kini semua tinggal masa lalu
Setelahku kehilangannya
Yang tertinggal senyumnya masih selalu ada Surabaya, di Surabaya
Di kota ini tersimpan rindu yang membuat ingin kembali
Di kota ini ada sesuatu yang terkenang untuk selamanya
ku kan selalu inginkan kembali meski kini tinggal aku sendiri
Ku kan selalu ingin pulang lagi meski dirinya tak pernah kembali
KRISTAL SUCI
bagaikan kristal suci dihempas ke bumi
pecah berkeping-keping dan tak mungkin bisa
tuk kembali seperti hatiku yang kau lukai
bagaikan batu karang dihempas gelombang
perihnya tak terhenti terus terulangi
sekali lagi
seperti hatiku yang kau lukai
teganya kau hianati aku
dan kau pergi tinggalkan cintaku
tanpa kau peduli hancurnya hati ini
tak mungkin ku bisa memaafkanmu
LANGKAH PERTAMA
bangkit dan mulailah walaupun tak mudah
hadapi dunia, jangan taut salah
bersamamu aku di sini menggapai semua mimpi
kitalah sang penakluk dunia
berlarilah mengejar impian
gapai masa depan
mulai dengan langkah pertama
LEBIH DARI CINTAMU
Sentuhan cintamu butakan aku
Kau datang padaku di saat ku punya
Kekasih hati yang lebih dulu miliki hatiku
Yang takkan bisa aku tinggalkan mengganti hati
Aku mencintainya lebih dari cintamu
Namun tak pernah bisa ku berpaling darimu
MENCINTAIMU
Bagai mentari mengecup fajar..
Bagai mega membelai lembut pegunungan...
Bagai kerlip bintang menemani malam..
Seperti itu aku mencintaimu
Hanya berharap kau selalu ada.
Izinkanku mencintaimu, melebihi umur gunung-gunung
Melebihi hangat sinar mentari, melebihi kelembutan sang mega
Saat cintamu merengkuhku, kurasakan cinta indah abadi
Cinta yang tak lekang oleh waktu, menyesap menuai keindahan semesta
Hanya berharap kau selalu ada.
Hingga pada saat nanti, saat umur terengkuh dariku..
Saat segalanya musnah, hanya ada satu cinta...
Cintaku hanya untuk dirimu
Biarkanku memujamu...
Mengagumimu dalam degup jantungku..
Merengkuhmu dalam setiap nafasku ..
Mencintaimu lebih dari yang pernah ada..
SAHABATKU
Aku melihat awan hitam langit kelam
Seperti tanda bahaya yang mengerikan
Waktu berputar tinggalkanku hempaskanku
Dan ku sadari tertinggal waktu
Sahabatku selamatkan aku
Bangkitkanku dari rapuhku
Gapai mimpi yang t’lah terhenti
Bersama kita untuk selamanya
Jalanan ini terjal curam penuh liku
Tiada kata untuk mundur dan menyerah
Pastilah ada kesalahan penyesalan
SIA-SIA
Kurasa semuanya menjauh tak seperti yang kuharapkan
Tak seperti yang ku mimpikan
Mencoba untuk tetap kuatkan (bertahan)
Meskipun berat beban ini
Meski perih tak terobati
Semua yang di dunia sia-sia
Tak ada yang kekal selamanya
Tuhan tolong aku...
Jauhkan aku dari segala yang membuatku terlena
TENTANG DIA YANG PERGI
Lagi-lagi kau tinggalkanku, tak pamit lagi
stasiun mulai sepi,
Orang-orang gelisah menunggu kereta berikut
dalam senja temaram
Selalu kau bilang tak akan pergi lama
Tapi rel kereta terlalu panjang menarikmu
Hingga batas pandang mataku yang panik
bila peluit berbunyi dan kereta mulai menderu
Aku gelisah berharap bayangmu ada terlihat
Buru-buru ku mengejar sang waktu
Selalu kau yakinkan untukku
Namun kenyataan selalu lebih panjang dari apapun
Dari apapun menarikmu
Hingga batas mimpi-mimpiku
UJUNG LANGIT
mimpi harapan dan sebuah cinta
yang kan membuatmu hidup selamanya
tak perlu dengar kata mereka
hanya bicara dengan bualan
teruslah berjalan hadapi rintang menghadang
langkah paculah hingga ujung langit
hingga sampai tercapai semua mimpimu
jangan patah sebelum semua kau raih