Bunga Wijaya Kusuma
Menantikan matahari dini hari
menekuri riwayat diri. Tersimpuh.
Menyambut mahkota yang terbuka
Menyibakkan hitam malam.
Cahaya melambung ke langit
mengirimkan doa dan mantra-mantra.
Asap dupa membumbung
menyiratkan aroma surga
Saat lingkaran putih sempurna
namaMu dieja anak Adam dalam aneka tanda.
Menyatu dalam nyanyian purba
dengan mantra yang berbeda-beda.
Wijaya Kusuma kupetik satu
kusematkan dalam palung hati.
Semoga memberi cahaya perjalanan; kini atau nanti
dalam nuansa putih dari yang maha putih.
* Paciran, Lamongan 14/2/22
AGUS BUCHORI
Penulis lahir di desa nelayan, Paciran, di pesisir utara Kabupaten Lamongan, 17 November 1975. Sehari-harinya menjadi Arsiparis di Dinas Kearsipan Daerah Kabupaten Lamongan.
Puisinya tersebar di Bali Post, Bicara.news.com, Pustakaekspresi.com, Radar Bojonegoro (Jawa Pos grup), Balai Bahasa Jawa timur dan di qureta.com, Tahun 2019 kemarin meluncurkan Antologi cerpen terbarunya: Muson Serta Muasal Puisi, sebuah antologi puisi di tahun 2020.
Di tahun 2021 juga menerbitkan Mat Klobot, esai budaya tentang dinamika Desa Paciran dan Sana Sini Literasi, esai tentang dunia baca tulis dan bagaimana mencari informasi.
Bisa di hubungi di agusbuchori@gmail.com.
HP: 0811371220 Wa
FB: Agus Nur Buchori
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024