Kopi yang Menghidupi
Oleh Akhmad Idris*
***
Banyak tanah yang mati,
namun kopi menghidupi,
lewat batang-batang kekar cempaka dan rindang daun-daun surian.
Matahari tak bisa mengintip kopi-kopi yang sedang mandi,
guyur hujan tak bisa membuat kumpulan kopi bubar.
Diam-diam kopi kembali membangun hutan,
yang gagal dibangun oleh keserakahan.
Hahaha
Aku ingin tertawa.
Kopi tak punya hati,
namun memiliki nurani.
Sedang makhluk yang mengaku berhati nurani,
sibuk menjejali perutnya dengan biji-biji kopi.
Surabaya, 11 Januari 2022
*Seorang dosen bahasa dan sastra Indonesia juga penulis esai, opini, puisi, dan cerpen di beberapa media massa maupun online. Seperti Kompas.id, Jawa Pos, dan lain-lain. Pernah menjuarai lomba penulisan esai, cerpen, artikel, resensi, dan puisi. Dapat dipantau di ig @elakhmad.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024