Epilog Mimpi
Aris SetiyanDi meja makan,
wajahmu yang cahaya
telah menggerus anyir tubuhku
saat ngembara
Lestari, kita sedang diringkus hujan
di dalam rumah anyar
siapa nyana seorang anak lelaki
berlarian di antara punggung aku
Hujan di luar rumah
pintu dibiarkan terkuak
kita saksikan padi-padi merenggang
sebelum terkulai, saling bertubrukan
Lestari, haruskah aku tutup pintu itu?
sebab hujan dan kawanan katak mulai bertamu di beranda
kau pun telah menyembahkan matcha latte
bagi gigil tubuh kami.
Temanggung, 13 Februari 2022
Biodata : Aris Setiyanto tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Buku puisinya, Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas(2020) dan Ketika Angin Berembus(2021).
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024