Jejak Kasih
kemarin
kita beradu mata,
bersua muka, dan bercerita
tentang rintik-rintik hujan
bibir kita mulai mengeja
tentang aksara-aksara cinta
pada bait-bait rindu
yang begitu menggebu
mata-mata camar putih
begitu cemburu
menatap dua pasang kekasih
bernostalgia bersama waktu
kita mencoba menyelam
dalam lubuk sunyi
ketika menyulam temu
seraya berkisah kasih
lalu,
kau sandarkan keluh di pundakku
tiba-tiba air matamu jatuh,
membasuh jiwa rapuh
ku rangkul tubuhmu
dengan maaf ku
dan mengecup keningmu
lembut, penuh rindu
sebelum berlalu
bersama senja di petang waktu
mari merawat sejenak
suka, canda, pun tawa
yang membekas jejak
seperti rekah merah
yang menelan kenangan
di tubuh semesta puisi
MB Metha, 2021
MB Metha lahir pada purnama ke sepuluh di sepertiga malam setelah para pemuda melengkingkan sumpah pemuda.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024