Sepotong Roti dan Kecupan
Pujangga Sepi - February 11, 2022
Sepagi itu, terakir kunikmati sirup Maple serupa madu
Dan sepiring sarapan ala barat, itu lagi.
Kentang, sosis, irisan daging dan telur setangah matang
Disiram saus barbeque lumer kecoklatan.
Semua orang berbincang badai angin dan salju,
Tak kecuali, perempuan pramusaji Southway Inn itu
“Ini Ottawa, bukan kota Anda”, selorohnya
Mengenalku, tanpa menuang alkohol sejak 4 minggu lalu
Sembari menyajikan salad serta mayonnaise-nya.
Kuhela napas, sambil kutengok salju menghampar diluar
Keraguanku memburu, “Jangan-jangan aku tak bisa pulang”
Hampir 24 jam perjalanan, sekarang kusangsikan.
Seperti benar, sepanjang jalan menuju bandara
Sopir taksi berjanggut dan berjambang lebat
Tak henti membincang cuaca, sesekali menggeleng-geleng kepala
Dengan sorban kepala khas India.
Mematungku dalam kepasrahan,
Melalui pengeras suara bandara, semua penerbangan ditunda
Kulihat raut-raut beku, diantaranya kulihat sesama Asia.
Gadis berambut sebahu, bergelombang tanpa diikat
Salah satu diantara Asia itu.
English tea cukup hangat untuk memulai cakap,
Seakan semua cerita badai dan turbulence lenyap.
Kuperhatikan tuturnya lembut senyap,
Diantara sungging pipinya tersingkap.
Semua berlalu dengan cepat,
Sesaat setelah disodorkannya sepotong rotinya,
Menghampiriku dengan kecupan,
Dan lirih dibisikkan “Have nice flight to Jakarta”
Dikalungkan scarf maroon-nya dan buku kecil,
Bertulis nama dan beralamat Manila.
11 Februari 2022
Pujangga Sepi, lahir di Karanganyar, 14 Februari 1981. Penulis buku puisi Bait-bait Pujangga Sepi "Ketika Kukatupkan Kedua Bibir Ini Sudah" dan beberapa karyanya terbit di media online. Alumni Teknik Geodesi UGM.
FB : Chris Triwarseno
IG : @christriwarseno
WA : 081381182290
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024