MENDUNG TANPO UDAN
karya: Restu Gusti
bertahun-tahun bersama
melalui berbagai macam musim
perjalanan hidup melewati pecahan batu-batu tajam
menguji keteguhan irama dua langkah hati
sebagaimana ikuti alur lika-liku berduri
di panggung fana penuh drama;
bertukar cawan kasih sayang
pertengkaran yang setara kemesraan
berkali-kali runtuh hubungan disusun utuh kembali
kita pun juga punya sebuah sketsa masa depan;
"aku duduk sarungan sambil baca koran dan kamu dasteran belanja sayuran di depan rumah"
tetapi tak selamanya kisah berakhir indah
sebab romantis tak selalu berujung manis
meski telah begitu sempurna harapan-harapan menapak awan
yang nampak kini hanya mendung tanpo udan
dan bagaikan pertemuan sepaket dengan perpisahan
interupsi kenyataan mengisyaratkan kita harus bersimpangan
menggenapkan segala hiruk kisah kita
dalam album kenangan koplo
yang mengalun di sepanjang pantura.
Malang, 19 Febuari 2022
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024