LOTENG
Cahaya-cahaya segelintir yang terang
Sekarang gelap
Yang terang hanya Kepalsuan
Di tepi jurang kemakmuran
Kemajemukan hanyalah semboyan
Kemajuan cuma angan
Dan aku duduk di loteng sekolah
Melihat banyak kepala-kepala bebal
Dengan apa dilunakkan?
Kau tahu, sekarang kita hanya bisa merenung ke masa lalu yang tak akan pernah datang.
Aku duduk di loteng sekolah
Merenung. Metode-metode tak mempan
Pembelajaran yang asyik memberi tamparan.
Kupikir aku harus turun
Pergi ke ladang
Memainkan jerami atau ilalang
Melihat ayam berkaki ranjing
Bayangan anak-anak berangkat ngaji
Di masa lalu tampak jelas lalu memudar
Aku kepanasan di loteng sekolah, semburat cahaya di wajahku. Lalu turun dan percaya.
Segelintir cahaya terang adalah jaminan.
Tak semua kepala harus dilunakkan.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024