Getar Gempa dan Getir Dada
February 12, 2022
siang tadi, tetiba gempa mengguncang
di jalan orang-orang ramai lintang
pukang
gendong hayat hindari maut
dari kejaran gemuruh cemas dan kalut
tak ada yang paling mencemaskan
juga menakutkan selain kematian
belum usaikah segala getir itu?
getar gempa di dalam diri
tepat pada titik dadamu yang laut
"tak ingin hidup jadi penyintas di
hari esok"
tekadmu suatu ketika yang sudah
namun kini aku melihat kau masih
berlari
menjelma orang asing di pengungsian
dari kejaran riuh memoar yang menguar
meninggalkan palung bagi segala pulang
sampan-sampan hendak menepi
tangan-tangan berlumuran cahaya
lambai memanggil
namun di sana kau takut tenggelam
dalam rongga yang terlanjur garam
entah kapan kau akan pulang sediakala
kepada dirimu yang menanti paling tugur
di tambatan harap penuh sungguh
Kb, 14 Desember 2021
_________________________________
Tino Watowuan, penulis buku
antologi puisi "SMS untuk Tu(h)an" (Laditri Karya, 2021). Berdomisili
di pulau Adonara, Flores Timur, NTT.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024