SENJA DI TEPIAN YARRA
Warsono Abi Azzam
rawa-rawa di timur Baw-Baw
telaten mengasupi Yarra hingga beratus kilo jauhnya
siapa mampu membilang
pusaran harapan pada debit-debit airnya?
siapa berani menelisik berbait-bait sajak
mengalir sepanjang selatan Victoria?
sehelai daun oak melayang jatuh di tepian
pada lunglainya tergurat pesan sakral
dari lembah Birrarung sebelum si Kulit Putih
datang dan memaksa Aborigin menyisih
: “Bila bisa, jaringlah matahari
bukan di bumi kami”
bola jingga mengapung di permukaan Yarra
semburatnya ramah menyapa sesiapa:
bocah-bocah berambut pirang riang makan dan latihan jalan di taman
muda-mudi asyik masyuk berpelukan dan berciuman
berpasang pria wanita paruh baya
menghabiskan bercangkir-cangkir Robusta
di sudut-sudut pelataran menara Eureka
bias merah berganti pendar-pendar lampu merkuri
eksotika klasik di sisi timur
pesona futuristik di tepi barat
berfusi dalam tenang arus Yarra
mengaliri bilik-bilik memori
melintas luas samudera Pasifik
hingga memicu mimpi ia mengalir di negeri sendiri
Melbourne/Cilacap, 2021
WARSONO ABI AZZAM adalah nama pena dari Warsono, M.Pd. Lahir di Banjarnegara, 6 Desember 1969, kini bermukin di Gumilir Cilacap, Jawa Tengah. Sehari-hari mengajar Matematika di SMP Negeri 5 Cilacap. Buku puisi tunggalnya: “Paradoks” (2017), “Gerimis Senja” (2019), “Sehimpun Haiku Romansa Jiwa” (2019) dan “Gita Malam” (2019). Puisi-puisinya juga termuat dalam berbagai antologi bersama penulis lain. Telp/SMS/WA di 081542937101, FB: Warsono Abi Azzam, IG: @warsonoclp dan surel: warsono_clp@yahoo.co.id.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024