DONGENG MALAM
Karya : Winar Ramelan
Malam
Perdengarkan dongeng seperti di masa lalu
Agar kantuk segera hinggap
Selayaknya peri kupu yang singgah di cuping hidung
Membawa kabar tentang mekarnya bunga
Dengan nektar tersimpan di dalamnya
Esok tangan mungil meraihnya
Dan menyesap manisnya
Tak ada lagu serunai yang menyayat hati
Yang mengabarkan tentang luka yang tak kunjung kering
Sedang gering agung telah kulupakan
Agar ia tak menjadi momok atau penyihir
Menghantui dan menyihir anak nakal menjadi kodok
Dan mengurungngnya dalam tempurung
Hingga tak lagi bisa melihat bulan dan bintang
Sengaja tak kumatikan kanak di jiwa
Agar tetap bahagia
Dengan sekali waktu mengunjungi masa lalu
Atau berkelana dengan imajinasi
Tentang peri bersayap
Atau putri tidur yang terlelap
Bagiku, malam hanya milik cahaya
Dan aku bersama mereka
Menjadi panjer sore yang terpukau pada gubug penceng
Rasi yang menjaga ketika mata terlelap
Maka kusirnakan jua segala gulana
Juga keresahan yang tiada guna
Dan malam, biar menjadi pelabuhan
Dengan dermaga tempat aku singgah
Melepas rindu, melepas masa lalu
Menuju esok yang riang dan gemilang
Denpasar, Februari 2022
Winar Ramelan lahir di Malang pada tanggal 5 Juni dan kini tinggal di Denpasar Bali.
Puisi-puisinya terangkum dalam antologi tunggalnya Narasi Sepasang Kaos Kaki (2017) dan Mengening (2020).
Puisi-puisinya juga dimuat di beberapa antologi bersama dan beberapa media cetak baik daerah maupun nasional.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024