Senyum yang Gugur
Yin Ude, February 11, 2022
Masih bisa kutuai senyummu musim lalu
Dan sarinya: keringat serta doa
Telah mengendap dalam sesuatu, yang kau
tahu? Pada selembar kertas merah muda pemberianku
Yang entah apakah bisa kau baca
Dan segera diminta isterimu, buat
pembungkus ubi
Ah, kenapa kulupa bahwa kau adalah
sajak
Sajak bumi, sajak langit, sajak api,
sajak embun, sajak cinta, sajak semesta, sajak Tuhan
Yang menghidupkan tiap rasa
Bahkan ketika deru gaduh kota, dunia
seberang lalai akan bening kasih sayang alam
Dan cara hening mencumbuinya
Duh, senyum itu
Telah membelitku pula dengan sulurnya
yang sembulkan kembang di wajah seorang pemuda
Yang disirami kata-kata koran pagi,
"anak petani raih gelar doktor!"
Ingin kupetik sekuntum
Kubawa pulang berkuntum-kuntum
Untuk jambangan, taman di rumahku yang
harus rekah bunga
Senyum itu, telah gugur hari ini
Dilanda leleh air mata isterimu
Yang perih dihempas hamburan debu dari
sesuatu: deru kendaraan, dentum dinamit, riuh orang-orang asing
Yang hendak meledakkan udara dari
seberang watasan
Dan melayangkan lembaran-lembaran yang
katanya besar harganya
Sebagai penyeka duka
Penyela kenangan indah bercinta dengan
lumpur, malai padi, gemericik air, kicau tekukur, kepulan asap di kolong dangau
Oh, kenapa puisiku dibunuh
Mengapa bumi, langit, api, embun,
cinta, semestaku dibunuh, Tuhan?
Kembali biarkan aku
Anak-anakku mati kekurangan sari asupan
hati?
Kulihat jasad masa depan berkafan
kertas merah muda terapung di genangan keringatmu
Seperti doa saudara-saudaramu
Orang-orang terusir
Yang tak akan menemui muara
Pemuda yang wajahnya nyembul kembang
itu pun
Tak pernah lagi kutemui
Sumbawa Timur, 10 Februari 2022
Yin Ude, penulis asal Sumbawa Timur,
NTB. Karyanya termuat dalam Buku Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah
Putih”, Novel “Benteng”, Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi”, Antologi Puisi
“Genta Fajar”, Antologi Puisi Jogja Kota Sajakku, Antologi “Hujan Baru Saja
Reda”, Antologi Jejak Puisi Digital dan Antologi Puisi Para Penyintas Makna.
Beberapa buku lain dalam proses terbit.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024