MEMBACA HUJAN SUBUH
PUISI ZULMASRI
kueja kau sebagai gerimis, derai kecil
yang menjelma menjadi tangis
kukatakan kau hujan, desau yang menyuburkan lahan
lalu kuseru nama-Mu, kesucian menjelma
di balik harap yang kian pengap
adakah kemarau lebih sejuk
daripada kering dan garing?
lalu kutulis segala sayang
segala cinta yang lahir pada penghambaan
jalan suci nan berdebu menuju mihrab-Mu
kupanggil segala yang menggigil, kuseru
segala yang luruh
dan kembali kutatap segala yang mengendap
tapi mengapa semua begitu jauh?
mengapa semua begitu semu?
lalu kupulang untuk sebuah keniscayaan
atau untuk sebuah kekalahan
dan di batas harap, cahaya
mengelam di gelap malam
Pekalongan, 2022
Bionarasi
Bionarasi
Zulmasri lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 11 Januari 1971. Setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Andalas Padang, lalu hijrah ke Pekalongan tahun 1997.
Menulis puisi, cerpen, dan esai di beberapa media massa. Puisi dibukukan antara lain: Kidung Bukit Sengare (kumpulan puisi tunggal, 2018), Khatulistiwa (antologi puisi, 2021), Ombak, Camar, dan Kerinduan (antologi puisi, 2021), Hujan Baru Saja Reda (antologi puisi, 2021), dan Suatu Hari dari Balik Jendela Rumah Sakit (antologi puisi, 2021).
Alamat Rumah:
Zulmasri
Desa Kauman, RT 10/05 No. 43
Kec. Wiradesa
Kab. Pekalongan
Jawa Tengah, Kode Pos 51152
No. HP/WA: 085325208171
Email: mastermasri@gmail.com
FB: Zulmasri Kampai
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024