LELAKI PAGAN
Sugik Muhammad Sahar
Di atas laut itu
Sedalam apa kau tanam
batang taji
Tegak dari dasar
palung mimpi
Ollè ollang paraona
alajȃrrȃ
Ollè ollang alajȃrrȃ
ka madhurȃ
Ollè ollang mon nyabȃ
pon èkebbȃrrȃ
Ollè ollang èkebbȃr
noro' saghȃrȃ
Adalah segara
tertimbun dari himpunan airmata
Dimana sisik-sisik
peluh menggulung lelah tubuh
Bahkan di suatu malam
yang petang, ketika parau memaksanya bersimpuh
Ia memilih kedalam
dingin sebelum pagi benar-benar penuh
Lelaki mana yang tak
membubuh ingatannya sendiri
Di bibir pantai di
saat mana ia mesti lekas kembali
Sebab, anak istri
memangku pintu sangsi
Pada tilas nyawa yang
hampir tak dapat pasti
Oh, lelaki berbantal
ombak
Oh, lelaki berselimut
angin
Laut menawarkan riak
mata ikan-ikan
Dan jika tepat musim
Segala limpahan
kemungkinan kemarau semalam
Cukuplah baginya bijak
cuaca mengurai hujan
Bagi mimpi yang
dilipat gelombang
Sugik Muhammad Sahar
lahir di Pamekasan. Selain menulis puisi ia mengajar di pondok pesantren serta
aktif di Sivitas Kotheka. Buku antologi puisi tunggalnya "Sangkolan"
terbit Tahun 2017. Serta karya-karyanya pernah dipublikasikan di Radar Madura,
Radar Malang, Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Jawa Post, Budaya Haluan Padang,
LiniFiksi, Harian Budaya Rakyat Sultra, Radar Surabaya, Banjarmasin Post, Riau
Post, Warta Simalaba dan lain-lain. Saat ini tinggal di desa kelahirannya,
Polagan, Galis, Pamekasan
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313