Lampu Pijar
Ach Zainuddin
Lorong-lorong kota
basah oleh nikmat Tuhan
Angin berseru
menghangatkan badan manusia
Hanya satu dua orang
yang berani menongolkan batang tubuhnya.
Karena memerangi rasa
akan terus bertambah Selama
Perjuangan tidak disia
siakan.
Intan permata sulit
untuk kuterpa
Aku hanya bisa menjaga
walaupun sekedar lewat doa.
Tempat aku berharap
pada yang maha kuasa, supaya mimpi mimpi yang kubangun selama ini menjadi
nyata.
Lampu pijar menerangi
lorong lorong yang basah oleh rasa yang tak kunjung kurasa, basah oleh rindu
yang tak kunjung kurindu.
Angin sakral terus
berhembus dengan kencangnya
Mengingat kan
manusianya supaya segera ingat pada sang pencipta.
Kerikil tajam
kehidupan menusuk kakiku
Tergilir.berdarah
mengalir buatku terhempas diambang
Keputus asaan namun,
aku coba hadapi semuanya,
Dengan menangis pada
yang maha tau segalanya.
Kampus STKIP 22
Februari 2022
Penulis atas nama Ach
Zainuddin yang berdomisili di kota sumenep dia adalah mahasiswa di STKIP PGRI
Sumenep beberapa karyanya telah dimuat diberbagai media online dan cetak,
sekarang ia aktif di organisasi sanggar bintang sembilan juga eksis di kelas
menulis hari puisi Indonesia.
FB : Ach Zainuddin
Ig : zlewen_art
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313