MENYEBERANG KE MADURA
- Puisi : M. Anton Sulistyo-
jika harus
menggelandang begitu jauh
untuk meneduhkan hati yang rusuh
hatiku selalu terpikat
desau angin bergaram
dan sepotong kalimat
yang berkumandang
di dunia bawah sadar
paman nelayan:
a bental ombek, asapok
angen *)
sebuah noktah
perempuan pesisir utara
seakan betah bernyanyi
di dalam kepalaku
lalu-lalang perahu
seperti menyeret kenangan
dari situbondo ke
kalianget ditimang ombak
sekawanan ikan kerapu
terus berlompatan
bersama bayangan wajah
ibu, mengusik masa lalu
ketika diri sibuk
membuang-buang waktu, bertanya
tentang tak
terpahamkannya kepedihan hati yang patah
dan kalimat retorika,
mengapa cinta tak selalu berakhir bahagia?
gelombang wangi rambut
perak ibu yang jauh
lebih memabukkan
dibanding laut selat madura
bahkan tak kuasa
melepaskan cengkeraman rindu
di dunia bawah sadar
tidurku:
a bental ombek, asapok
angen
sebuah noktah
perempuan pesisir utara
seakan betah bernyanyi
di dalam kepalaku.-
2018/2022.
*) berbantal ombak, berselimut angin
Kiasan bermakna perjuangan masyarakat
nelayan Madura.
BIO NARASI
M. Anton Sulistyo, dilahirkan di Jember, Jawa Timur.Antara
tahun 1991 – 2021 puisi-puisinya
masuk dalam beberapa antologi bersama.
“Belum Dalam Lukamu!” adalah kumpulan
puisi tunggalnya yang memperoleh Anugerah Buku Puisi Terbaik Festival Hari
Puisi 2014 yang diselenggarakan Yayasan Hari
Puisi Indonesia pada
tanggal 17 Juli 2014 di TIM Jakarta.
Telepon/ WA : 087782518383
Email
: mantonsulistyo@gmail.com
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313