ELEGI NELAYAN KECIL
Puisi: Gimien Artekjursi
kau tebar jala di luasnya samudra
sangkamu bisa menjaring harta-karun
tapi tiap kali kakimu yang letih
menapaki pantai
hanya mimpi yang kau panggul pulang
perahu tergolek lunglai di dermaga
sudah berabad-abad moyangmu
menaklukan samudra
tapi kemewahan hanya sebatas di
piring makan
asin keringatmu yang mengalahkan
asinnya garam
tak mampu mengubah gubuk reot jadi
istana
bahkan doa sia-sia tergulung ombak
pagi
sampai dermagapun remuk, dayung
patah, dan layar lapuk
hanya kegagahan dan kegigihanmu
tersebar di dongeng pengantar tidur
di dunia nyata, langkahmu
terseok-seok
mengejar mimpi-mimpi yang hanya jadi
mimpi
(sampai kau terjerembab di liang
kubur)
Banyuwangi, April 2022
POTRET HITAM-PUTIH SANG NELAYAN
Puisi: Gimien Artekjursi
sepanjang gugus pasir pantai kelabu
merapat perahu-perahu
terbawa alun kidung: nyanyi mimpi
bocah-bocah
terpanggang cahaya matahari
--tetes demi tetes darah mengalir
membasahi tanah kelahiran
yang terlupa--
terseret arus ke tengah-ke tepi
dan terdampar
di tepi pelabuhan penghabisan tuhan
melukis
bayangku: berserak
hitam-putih
1983/2022
ELEGI
Puisi: Gimien Artekjursi
lewat asinnya garam membikin pulauku
dari buih dan ganggang laut
yang ditiduri anak nelayan dengan
tembang
derak karang pecah
sementara aku buat ranjang dari
jaring koyak
kaupahatkan tangis di tiang layar
angin mengantar sampai ke laut lepas
yang tinggal: hanya pekik elang laut
yang kembali mengembara
meninggalkan uap air yang mendekap
tubuhku dalam mimpi
GIMIEN ARTEKJURSI, tinggal di
Banyuwangi, lahir 3 Agustus l963. Puisinya tersebar di media cetak dan on line
di Indonesia. Antologi bersama: Para Penyintas Makna (2021), Pujangga Facebook
Indonesia (2022). Memenangkan lomba cipta puisi tingkat nasional yang diselenggarakan
Sanggar Minum Kopi Denpasar (1989), @Negerikertas.com (2022)
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313