Jei Sobarry Buitenzorg
BISIKKAN ANGIN
KEPADA PENYAIR ASYLUM
Selamat pagi,siang,sore,dan malam
wahai kamu!
Warna lelah melekat daging mendarah di wajah.
dapatkan sesuatu keramat dariku apa susah?
Kamu sudah begitu berdarah-darah
duduk,berdiri.berjalan dan berlari
ya! Dirikulah yang belum mereka punya!
Percayalah kamu tidaklah gila seperti mereka kira.
Apa terjadi denganmu belumlah tercapai pengetahuan bathin mereka. Hanya tahu bagaimana cara mengenyangkan perut dan tenangkan kelamin.
Mereka lalai tak ada satupun dari mereka seberani kamu!
Mengikuti jejak pikiranmu hingga puncak paling tinggi.
Lalu tanpa rasa ngeri terjunkan diri ke nganga jurang.
Tersebab pisau pikirmu telah mengoyak segel rahasia
dan simak rahasia tentang bagaimana jalani hidup dan mati
menurut kamu ingini
karena itu kamu terus mencari
dan berhasil temu petanya.
Terus jelajah jangan nyerah terus lakoni apa dianggap banyak orang tak
mungkin.
Tak mungkin karena diri mereka tak merdeka
bokongnya terbelenggu rantai tahta dan kedua lenggannya terikat pilar
istana.
Mereka selalu perlu panggil juru kunci bila ingin makan dan minum,
Bila ingin berak dan mandi,juga bercinta.
Sedangkan kamu tak perlu panggil siapapun
Karena kamu kemerdekaan itu sendiri.
Mereka boleh saja bebas lakukan kecurangan,dengan mudah menjalankan aksi penipuan,
lancar bermain akrobat siasat,tenang bertindak sewenang-wenang,leluasa
menyusun pembenaran.
Bahwasanya mereka pecundang gemar melempar parang dari belakang,
Mereka tak merdeka karena kebenaran tak pernah lengah dari waspadanya.
Kamu yang terpasung di ruang tersisih dan terkucil
dengan setitik cahaya kebenaran
seluruh alam semesta hingga sudut paling ngumpet
dapat kamu kunjung tanpa perlu gerakkan kaki.
Kebenaran telah mengecup pipi molek waktu
kamu telah tatap muka dengannya
pagi,siang,sore dan malam menjadi tak penting.
Maka pergilah carilah yang layak dicari
tinggalkan apa musti tinggalkan
jangan mikir perjalanan di amana batas akhir?
Katakan pada yang ditinggalkan jangan bertanya kapan kamu akan kembali?
Karena pertemuan
dan perpisahan
tak ada,
hanya pusaran kemerdekaan
bergasing langgeng
pada poros kebenaran.
BOGOR
23 APRIL 2022
Dilahirkan Di JAKARTA pada hari Ke 21 bulan ke 2 pada tahun 19 71. Oleh kedua orang tuanya diberi nama SOBARI.
Mulai tertarik dengan kerling mata indah
puis di bangku SMP . Dan nyoba nembak sekali ditolak. Selanjutnya nggak punya nyali. Puluhan tahun berlalu sementara rekan-rekan pecinta puisi sudah banyak membuat buku kumpulan puisi, aku sama sekali belum punya.
Lulus SMA terdampar di kegiatan Teater sebagai Aktor Musafir. Singgah dari Grup Teater satu ke Grup Teater lainnya: Teater Rongsokan Roda, Kolom Teater Jakarta, Lot Teater, Study Teater 24, Sanggar Pualam, Teater Stasiun . Grup-grup tersebut diatas berdomisili di Jakarta Barat. Di Jakarta selatan pernah bergabung dengan Teater Sendiri. Akhirnya membentuk grup Teater Kembali 1 dan menjadi persinggahan tetap. Sempat mengikuti bebeberapa Festival teater Jakarta dan pentas keliling Jakarta,Cerebon,Tegal,Kudus,Surabaya dan Pontianak
.
Memasuki usia setengah abad sekarang ini,muncul lagi nyali buat nembak . Beberapa puisiku diikut sertakan ngisi buku antologi puisi
- LAMPION MERAH DADU diselenggarakn oleh Komunitas Sastra Peranakkan
- PERJALANAN WAKTU
Penyelenggara Bale Sastra Nusantara.
- SUNGKEM
Penyelenggara PELITA ( Penyair Lintas Maya)
- MINYAK GORENG
Penyelenggara Forum Puisi Rakyat.
Kalau ada bertanya No WA dan Emailku
- 081296167543
- mega.wangi16@gmail.com
-
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024