A.Rahim Eltara
ANAK-ANAK TAK PERNAH LUPA
anak-anak tak ada lagi tempat bertanya
orang-orang sibuk memeluk duniawi
orang-orang sibuk merebut tahta
mereka terlena dengan headphone di telinganya
bahkan mereka tidak mendengar alunan merdu muazin
tetapi anak-anak tak pernah lupa
memberi salam dan mencium tangan ibunya
karena mereka sangat hafal
di mana surga berada
Sumbawa, 30/12/2021
A.Rahim Eltara
MEMANDANG DERAS HUJAN
dari jendela
memandang deras hujan
memukul daun-daun ketapang
gugur tersungkur
rontok kelopak melati
harum dalam lubuk hati
sejenak kita nikmati
sebelum reda
sebelum esok pagi
ada yang datang memetik
dan menaburnya di atas pusara
Sumbawa,13/02/2022
A.Rahim Eltara
LELAKI SENJA DAN SEBUTIR KURMA
Lelaki senja berwajah gerhana,berjalan membungkuk ke arah
kiblat, mungkin penyakit encoknya kambuh oleh dinginya angin.
Pulang ke bawah jembatan menjelang petang.
Rumahnya tak berperabot, hanya meja kayu
dari kotak bekas, hanya sebuah piring dan gelas plastik.
Warnanya pun tak seterang nyala lampu tempel
dalam rumahnya. Diletakkan sebutir kurma
dan segelas air mineral, yang baru saja dipungut
di depan rumah gedongan dengan linang air mata.
Ia bayangkan nikmatnya,saat berbuka puasa nanti.
Letih dan pilu telah tersingkir waktu azan
yang berkumandang nyaring dari toa masjid.
Diteguknya air seteguk, menyejukkan hati,
yang seharian mengorek belas kasih kaum bertahta.
Dikunyak sebutir kurma. Manisnya mengiris
kisah kelam yang papa:
“Hari ini, aku hanya memiliki sebutir kurma
selain matahari dan air mata”.
Sumbawa,11/04/2022
BIODATA PENULIS
A.Rahim Eltara, lahir di Sumbawa Nusa Tenggara Barat, 16 Oktober. Penerima Anugerah Bahasa dan Sastra dari Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat.. Peraih Pemenang Puisi Pilihan dalam Gerakan Aksi Akbar 1000 Guru Menulis se-Asean. Sudah 90-an karyanya dalam bentuk antologi tunggal dan bersama, antara lain Kepak Sayap Rasa (2011), Ladang Kekasih (2018), Kidung Tambora (2018), Pesisiran (2019), Rantau (2020), Ibuku Surgaku ( 2020), Sang Acarya (2021), Tanah Air Puisi (2021), Ayahku Jagoanku (2021), Para Penuai Makna (2021), Anakku Permataku (2021), Khatulistiwa (2021), Guruku Inspirasiku (2021), Jejak Puisi Digital (2021), Para Penyintas Makna (2021-2022), Pujangga Facebook Indonesia (2022). Suara Penyair Mencatat Ingatan (2022),Jejak waktu (2022),Di Pintumu Aku Mengetuk (2022), Alam Sejati (2022), Negeri Kata Kata (2022).Nomor kontak 082340502747 – WA085337200200.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024