PUISI Ibnu Sya'nah
SIMPANG SIUR LANGKAH
tiada puing karena iya, tiada
bangunan. tiada kisah-kisah
di hidup seorang belantara,
mematung sebuah pahatan
dari pena
di penghabisan, bahkan saya pun
belum mencantumkan judul
pada selanskap hidup
2 Rabiul Akhir 1443. MUSALA DSA.
PADA SELANSKAP HIDUP
penyair itu berjibaku hening waktu
menyusun telur-telur renung
namun isinya entah kotoran atau
burung perkutut yang sedia bernyanyi
ia tak tahu
mengerami berpuluh-puluh tahun
di kantung tasbih
di ujung tahanan di aliran sungai
sebelum ia dibebaskan
bermandi tulus yang terus memandang
langit dari celah dinding
ia adalah aku yang tersesat pada
jiwa bersembah kekal nama
surga merupakan anak-anak sajak
yang belum dewasa
jika patah pucuk pensil atau
kertasku kabur dari genggam,
paling semesta telah dikutuk
tak ada telur-telur meluncur dari awan, tuh.
tak ada pelangi dalam jelita gadis relung hati, tuh.
barangkali neraka tenar menjamur pada
setapak tangan yang mengukir manuskrip, lalu
bakal prasasti itu pecah.
surga berdecit marah: habisnya sih,
kau buat aku bukan janah.
1 Rabiul akhir 1443. DSA LT 2.
Gambar: pinterest.
PENDAKI MIMPI
di puncak gunung tertinggi di sanalah dingin menjelma dalam napas-napas. berpaling dari mentari, begitu pun teriknya mencabik-cabik rintihan hujan, menjadikannya sebuah senyum bianglala. dan pabila ditanyakan tentang keberanian yang mampu melepas umurnya demi menghapus rindu pada terbenam atau terbit. pabila susah ditepis dengan harapan yang sungguh. maka kepada kita jawabannya muncul: siapa dan apa yang kita cintai itu?
jika yang dikorbankan hanyalah angan dan ingin yang cepat menghilang diterpa angin, lalu siapa yang harus disalahkan? sedangkan para pendaki tak begitu peduli kaki-kakinya tercekik lelah dan nyawanya pun terbilang gundah dengan kemungkinan-kemungkinan. maka cukuplah kau ambil ibrah akan kisah tersebut dari sebuah muasal kaki yang tetap teguh berdiri karena satu hal; mahabah.
2021 Musalla DSA SARANG.
Gambar: pinterest.
NB: Puisi di atas merupakan puisi lama yang belum pernah dimuat di media cetak apa pun, baik itu online maupun offline.
Biodata Penulis:
Dengan nama pena Ibnu Sya'nah ia ingin berkarir dalam bidang kepenulisan. Lahir pada tahun 2003 tepatnya di kabupaten Pasuruan. Belajar puisi dengan berlatih dan sering membaca puisi via online. Ia bisa disapa lewat media sosialnya: Ibnu Sya'nah (facebook).
Pendidikannya yaitu pernah di pesantren al-anwar Sarang lebih tepatnya di bawah asuhan Syaikhuna Abdur Ra'uf M.Z. putra dari Kyai Maioen Zubair yang sering kita sebut dengan Mbah Moen itu.
Alamat Gmail: kembarnakal2@gmail.com
Nomer WA: 083846709004
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024