JEJAK
Karya Yin Ude
Pulang
Jejak-jejak kering yang kupungut
Teronggok di ambang jendela yang terkuak
Berharap angin penghujan menyeka debunya
Juga lempung tebal diurai tempias gerimis
Dari langit yang biru dan penuh lintasan kelepak elang
Aih, jejak itu
Selalu gemuruh derapnya di jalan-jalan yang semua orang tahu
Yang dalam mimpi diapit gugusan bunga
Tapi menuntun ke lika-liku lumpur
Lalu ujungnya sepi
(Pernah pula kujejalkan ke dada anak-anak
Dengan taburan serbuk ajaib
Hingga berpendar
Seret mereka ke lorong-lorong asing
Yang kujanjikan gulitanya berakhir di angkasa)
Patutkah kubuka pintu
Dan perlihatkan pada perempuan yang merindukan kepulangan lelaki?
Kutakut mendengar kisahnya selama kupergi
Sebab darah akan memercik dari jejak-jejaknya di sepanjang jalan belukar batu tajam
Tempat bolak-balik sendiri
Menjunjung kepingan matahari
Pemicu api tungku
Buat menghangatkan ulang impian-impiannya bersama si kecil
Membakar dingin yang bekukan kepercayaannya pada keperkasaan seorang kekasih
Aku takut cemburu
Pada nama-nama yang terselip di lipatan angannya
Pemilik jejak yang tak terhapus dari jalur-jalur waktu
Duh
Aku takut
Angin tiada
Hujan di kejauhan
Gumpalkan mendung di langit-langit kamar
Aku kuyup keringat
Ketika entah burung-burung apa berkicau sumbang di luar
Riuh
Sayap-sayapnya menghempas daun jendela
Kamarku kembali pengap
Sumbawa Timur, 17 April 2022
Bionarasi penulis:
Yin Ude, asal Sumbawa Timur, NTB. Menulis sejak tahun 1997. Tulisannya termuat di media cetak dan media online dalam dan luar Sumbawa. Memenangkan beberapa lomba, antara lain Juara 2 Lomba Cipta Puisi Bulan Bahasa Himapbi Universitas Asy’ariah Mandar (2021) dan Anugerah Cerpen Terbaik Negeri Kertas (April 2022). Karya tunggalnya yang telah terbit adalah Buku Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah Putih” dan Novel “Benteng”. Puisinya dapat dibaca pula dalam antologi bersama yakni Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi”, Antologi Puisi “Genta Fajar”, Antologi Puisi Plengkung: Yogyakarta dalam Sajak, Antologi “Hujan Baru Saja Reda”, Antologi “Jejak Puisi Digital”, Antologi Puisi “Para Penyintas Makna”, Antologi Puisi “Pertemuan di Simpang Zaman”, dan Antologi Puisi “Jejak Waktu”. Beberapa buku lainnya dalam proses terbit.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024