Puisi Karya Sami’an Adib
Senasib Puisi yang Gagal Tercipta
ke mana bocah-bocah itu pergi
hingga suasana terasa lengang, sepi
seperti diksi yang tersesat entah di mana
menjadikan puisi kehilangan makna, hampa
ahai, ternyata mereka terperangkap di labirin googling
ketika melayari samudera maya hingga zoom meeting
seperti pencarian larik ke rimba-rimba rima
demi terciptanya sebait puisi yang sempurna
mereka tak merasakan jarak yang terpaut
karena dari layar-layar magis setia saling sahut
seperti kesetiaan bait-bait puisi menata jeda
memadukan masing-masing aura, saling memesona
di manakah mereka saling menagih janji
keluar dari kamar virtual yang khayali: sejumput mimpi
seperti larik-larik puisi yang tak sempat ditulis penyairnya
sisakan kertas dan pena menjadi seonggok sampah: sia-sia
Jember, 2021
Biografi Penulis
Sami’an Adib, lahir di Bangkalan tanggal 15 Agustus 1971. Alumni Fakultas Sastra Universitas Negeri Jember (Unej). Puisi-puisinya terpublikasikan di beberapa media cetak dan on line. Antologi puisi bersama antara lain: Negeri Bahari (DNP 8, 2018), Menjemput Rindu di Taman Maluku (Bengkel Sastra, 2018), Gus Punk (2019), When The Days Were Raining Sebuah Antologi Puisi (Banjarbaru’s Rainy Day Leteraray Festival 2019), Negeri Pesisiran (DNP 8, 2019), Perjalanan Merdeka (2020), Narasi Bait Waktu (2021), Khatulistiwa (2021), Dunia: Suara Penyair Mencatat Ingatan (2022). dan lain-lain. Aktivitas sekarang, selain sebagai tenaga pendidik di sebuah Madrasah di Jember, juga bergiat di Lesbumi.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024