*Pura-Pura Lapar #2*
PARA malaikat harus bersujud kepada Adam, sebab mereka hanya mampu 'berkomunikasi' dalam 'ungkapan' prabahasa—atau paling banter cuma sanggup berbicara dalam tiruan bunyi alam, onomatope. Sementara itu, Adam menamai benda-benda dengan semena-mena, arbitrer. Maka, puisi pertama lahir dari rahim bibir Adam. Tetapi, ular dan khuldi memberinya bahasa baru; bahasa yang akan menelanjanginya, melemparnya dari kebun baka, dan menceraikannya dengan puisi.
Seri diskusi puisi edisi bulan Ramadan kali ini bakal membincang "Puisi dan Buah Khuldi". Royyan Julian—yang dimoderatori oleh Yohan Fikri—bakal memantik kita, perihal bagaimana kata, fenomena sejarah, dan zaman saling berkelindan dalam tubuh puisi—atau bahkan, saling tersitatap demi mengkultuskan siapa yang paling sakral dibunyikan dan diperdayakan?
📆 RABU, 20 April 2022
⏰ 20.30-22.30 WIB
📍 via Google Meeting
https://meet.google.com/orn-udyn-hov
Registrasi: 0899-5555-977 (Zagara)
#SastraRamadan
#PuraPuraLapar
#LangitMalam
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024