Puisi: Fauzi Absal
MALAM PERTAMA RAMADAN
Isteriku menarik sarungku
“Bangun...bangun...sahur...”
Kutarik kembali sarungku menutupi kepala
Isteriku jengah “Uh...” beranjak menjauh
Kuintip masuk ke dapur
Dua anakku kurasa masih lelap
Sementara dari masjid di ujung kampung
Seruan sahur mengudara
Tapi bukan itu yang berkecamuk di kepalaku
Minyak goreng naik
BBM naik
Rasanya keadaan jadi serba menjepit
Apa lagi yang bakal naik mendekat hari raya nanti?
Aku terbangun ketika matahari menyemburat di ufuk timur
Menyemangati kehidupan ini
Isteriku rupanya sebal tak membangunkanku lagi
Pagi terlewat tanpa imsak dan subuhan
Tapi aku tetap berpuasa dengan semangat membara
Tuk menyongsong hari kemenangan dengan apa adanya
“Allahu Akbar!”
2022
Puisi-puisinya banyak dimuat di halaman Kedaulatan Rakyat Minggu, Minggu Pagi, Masa Kini,
dan Bernas. Cerpen “Di Bawah Kerdipan Bintang” dimuat di koran Sinar Harapan (Jakarta).
Beberapa puisinya juga ikut dalam antologi Tugu dan Tonggak, yang keduanya dieditori
Linus Suryadi Ag. Tahun 1970an begabung dengan Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu
Paranggi. Buku puisi tunggal berjudul “Sepatu Ukuran Kupu” (2021)
Kini masih menulis puisi, melukis, beriringan dengan mengelola produksi sepatu dan sandal
di wilayah Tembi, Bantul, Yogyakarta.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313