Puisi Fileski |
SEPUCUK KEMBANG API
setiap kali akhir tahun, selalu datang tamu bernama sepi. ia masuk dari celah jendela yang menyembunyikan senja. atau dari lubang kunci sebuah pintu tua.
setiap kali akhir tahun, orang-orang datang mencarinya. di sepanjang trotoar jalan raya, atau di pinggir perempatan samping lampu kota. dan tak sulit bagiku untuk menemukannya.
hujan tampaknya tak rela pergi. ia masih mengawasi sepasang kekasih yang kehilangan tali. seutas tali yang mereka ikat pada awal januari. dan sepertinya malam ini terlalu rumit untuk mereka menemukannya lagi.
sebuah akhir adalah awal yang baru. yang pergi akan berganti, dengan yang datang melengkapi.
***
hujan sepertinya mulai bosan, sebentar lagi ia pergi. bahkan tak memalingkan wajahnya lagi.
dengan sepucuk kembang api. setidaknya bisa mewarnai langit kelam, atau sebagai tanda bahwa sendiri tak berarti suram.
2021-2022
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313