TRENDING 1
Puisi DARI TAMAN SELOKA KUKIRIM BUNGA
| Aris Setyo Wibowo
Mendung di matamu perempuanku
Menjadi ibu bagi hujan
Yang setiap waktu kauteteskan;
Demi anak-anak yang berlari
Mencari jalan hidupnya sendiri
Kaki-kaki kecilnya menapaki bumi sisa
Berpacu di jantung kota
Menyusuri nadi-nadi peristiwa;
Yang tak dimengerti maksudnya
Dari Taman Seloka kukirim bunga duka cita
Wanginya merantai meski tanpa rupa dan nama
Bacalah di alam mimpi
Sebab kemenangan selalu tersedia di sana;
Untuk siapa saja
Tanpa harus bermahkota
Aris Setyo Wibowo
Tegal, 25 Juni 2022
LUH KITA
Kehidupan itu abadi;
Sebab kematian hanya titian
Menjembatani yang sementara
Menuju selamanya
Jangan teteskan airmatamu bersama kesedihan;
Sebab kesedihan ibu segala amarah
Laharnya membakar penjuru
Serupa babi kehilangan hutan
Merusak ladang-ladang
Dongaklah ke langit
Tukar segala genang pilu dengan tetes rindu masa lalu;
Suah kau ada
Sebelum kita hembus ke telinga
Aris Setyo Wibowo
Tegal, 25 Juni 2022
ARIS SETYO WIBOWO, lahir di Surakarta tahun 1981, aktif menulis sejak tahun 2011 sebagai pengisi Kolom Satir di Media “O...posisi” dan Bharadaksa, serta beberapa media massa lain. Saat ini berdomisili di Kabupaten Tegal dan aktif sebagai pendidik di SMK Ma’arif Nu Talang. Selama masa kepenulisan yang dijalani telah lahir beberapa buku antologi puisi yang diterbitkan bersama beberapa penulis lain.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024