JALANG |
Nanda Candra Kirana Silitonga
jalan yang kami pilih
menjadi jurang yang dalam
luka yang perih
menguliti ragam tafsir
dari ragam pandang
pernah kami duduk bersama
di atas sajadah lusuh
bercerita tanpa berpandang mata
bersuara tanpa kata
kami mencoba memahami
tiap cibir yang hadir
memetak jejak bersama sesak
membalut hormat
dalam bungkus-bungkus hujat
kami jalang,
jarang dipandang,
sering terbilang
dalam panggil berbau belerang
hanya,
kami tulus, tanpa modus
Medan, 04 Juni 2022
JELANG
Nanda Candra Kirana silitonga
menakar hidup memetik ragu
karena hidup bukan ilmu pasti
karena hidup tentang bisa jadi
karena hidup mendulang teka-teki
pada sayap mimpi
di puncak takdir dalam tabir
dalam hidup, siap sayup
menyeruput sanggup
meski lidah tertatih
atau mungkin pandang tertutup
jelanglah takdirmu
jaga ia dalam asuh
lalu lepas kesahmu
pada pemiliknya
Medan, 05 Juni 2022
JULANG
Nanda Candra Kirana Silitonga
mimpi negeri
dititip padamu
dalam beragam caci
juga tumpukan umpat
harap negeri
diberi padamu
bersama dosa lama
juga dupa senja
mereka menghujat
merangkai banyak sumpah sampah
namun engkau menyulam julang
semakin tinggi bagi pandang
sedang mereka tenggelam
Dalam kubangan dangkal bagi akal
Medan, 05 Juni 2022
Nanda Candra Kirana Silitonga, berdomisili di Langkat Sumatera Utara. Berprofesi sebagai seorang guru di MTsN 1 Langkat. Menyukai sastra sejak SMA. No. WA. 0821 6792 2912
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024