Akan Cuaca
Oleh Hadad Fauzi Musthofa
Atas cuaca yang didapat pada setiap dada. Menerima adalah jalan suci yang kian berkembang waktu demi waktu, yang tidak pupus akan tandus, dan tidak pecah atas retak.
Setiap kita adalah apa yang dipikirkan, rasakan, juga dengarkan. Kita adalah apa yang di bawah dengan segala adanya, dengan mengenal waktu yang kian berjalan perlahan berganti dari musim gugur bunga sampai kembangnya kembali.
Kaki-kaki itu berpijak atas apa yang ia tuju, melewati berbagai rintangan nan buas, tanah-tanah yang kering, dan gurun beralaskan pasir. Saat dedaunan menyetubuhi tanah itu pula bersama jiwa.
Perihal cerita adalah tinta yang terus tergores pada kertas-kertas kehidupan, setiap hurufnya bermakna akan juga berkata dimana, bagaimana, dan apa
Cirebon, 1 Agustus 2022
Hadad Fauzi Musthofa, lahir di Cirebon, 04 Maret 2001. Tulisannya dimuat dalam antologi Terbungkam Dalam Lafadz (2019), Jendela Aswaja, Negeri Kertas, dan Monologkita17. Pria yang suka Jus Alpukat ini di panggil banyak temannya Hadad, ia masih tinggal di Cirebon bersama kedua orang tuanya. Hidup bermanfaat adalah mottonya.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313