Puisi Aena Rahim |
KACA DAN NERACA
Kau diapit perca kaca bersepaian
Neraca kudrat kau usung dengan terumbang-ambing
Nafas kau nyaris lupus direnyuk bara kesumat
Yang rancak menjilat diri
Kau cuba bertahan
Walau dilambung ombak yang menyukarkan kau bergerak
Dua pilihan menanti;
Antara salah satu kaca menusuk tubuh
Atau neracamu dibiar runtuh
Lalu kau pamit dari kelambu diri
Menuju lurus ke nyalaan sepi
Dan akhirnya kau mengutuskan untuk tiup ke udara segala kaca
Menitip pesan kepada bayu agar menukarkan ia jadi debu
PETA WAKTU
Sore mengikat predikatnya dengan watikah agar
Senja merangkak masuk dalam pelukan kelambu
Di bawah gebar hitam – ia istirahat
Pejamannya rapat disembur debunga kartika memikat
Esok; mentari berkelana menyinsing tirai alam
Bawa sajian seringai sebagai sarapan
Ia menebar sauh dari kamar biru
Menyeru kabilah habitat bentala
segera berpaut pada tali dan kailnya
Telat sesaat; talinya mereput – kailnya meremuk
Seiring bayangnya yang tidak akur menoleh
Ia bergegas merebut laluan hadapan seraya memeta cerita
Hajat sang waktu disusun tanpa jeda
BIODATA RINGKAS
Aena Rahim – dilahirkan di Manchester England – United Kingdom, namun menetap di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Seorang pengatur tinta yang sederhana. Pecinta aksara dan Sastera Melayu.
Sudah memiliki beberapa buah novel dan cerpen yang diterbitkan. Karyanya juga pernah terpilih dalam kompilasi puisi sempena Hari Sastera ke-18 dan beberapa puisinya pernah disiarkan dalam akhbar Utusan Borneo.
Bagi seorang Aena Rahim, pelayarannya ke samudera aksara bukan sekadar ingin bermesra bersama irama ombak dan gelora semata-mata malah dia juga ingin menyelam hakikat erti kedalaman sebuah lautan yang tiada dasarnya.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313