SANG BADUT KARAKTER
: RYAN LESMANA PUTRA
Gontai...
Langkah demi langkah
Kau tapaki
Demi esok hari
Yang mungkin masih
Menawarimu dengan mimpi terbaik
Dan akan terus mengkhianatimu
Sorot matamu yang mulai memudar
Peganganmu yang tak lagi menguat
Bahkan..
Sang angin yang mulai enggan
Bersahabat denganmu
Kian menambah untaian pilu hatimu
Di pojok kanan,
Di pinggir keramaian
Satu-satunya tempat yang merangkulmu,
Menemanimu,
Mendengarkan tiap kata dan ucapmu
Meminta hal baik pada-NYA
Pinggir keramaian, 23 Agustus 2022
BERHUTANG SENYUMAN
Lelahku,
Tak lagi berat
Ketika senyum kecilmu
Menyambut ku di depan pintu
Peluhku,
Tak lagi deras
Saat tangan kecilmu
Meraih jemariku
Hangat,,
Saat tubuh kecilmu
Merangkul ku dengan erat
Aaahh...
Bahkan saat dunia mulai memusuhiku,
Senyummu selalu menguatkan kan ku..
Sungguh aku berhutang padamu...
Berhutang banyak senyuman dari mu
Malaikat kecil ku..
23 Agustus 2022
PAGI YANG HILANG
Pagi,
Selalu menyajikan kebahagiaan
Embun pagi,
Nyanyian binatang kecil,
Hingga sapaan hangat
Sang Mentari
Menambahkan kemilaunya
Semangat pagi
Tapi tidak dengan pagi ini
Senyummu hilang
Bersama dengan pagi
Yang mulai berlari kecil
Menemui sang Siang
Ucapku,
Diawal hari
Mungkin telah menambahkan
Deretan ukiran ukiran kecil
Tentang aku
Di dinding hatimu
Maaf
Mungkin tidak akan
Menghilangkan ukiran itu
Maaf juga
Tidak akan mengembalikan
Pagi yang hilang
Bersama senyummu
Harapku...
Maaf itu akan selalu menuntunku
Pada warna lain dari dinding hatimu
Warna dari cinta yang merangkulku dengan erat
Warna dari cinta yang selama ini menguatkan ku
Warna dari cinta yang tulus
Warna dari cinta yang akan selalu mengenggam tanganku
Dan mengingatkan ingatan terdalamku
Bahwa aku sangat menyanyangimu..
Bidadari ku...
Lab, 24 Agustus 2022
MULIANYA PENCARI HARTA KARUN
Sorot lampu senter
Mengejutkanku
Kau dan kekasih hatimu
Keluar dari tempat
Yang bahkan asing bagiku..
Hanya alas kaki seadanya
Dan sarung tangan
Yang mulai tampak
Menghitamlah
Satu satunya senjatamu
Sunyi,
Gelap,
Bahkan tanah pijakan
Yang becek
Sudah menjadi teman akrabmu
Kadang kau mendapatkan
Teman yang lain
Sang api
Yang membantumu
Melawan si dingin malam
Tempatmu,
Gudang harta karunmu,
Kini tak lagi sepi
Harta karunmu sekarang
Kini menjadi ancaman
Pencari harta karun lain
Mulai berdatangan
Plastik botol kemasan,
Kardus kardus keadilan,
Botol yang memantulkan bayanganmu,
Bahkan kaleng kalengan
Sekarang sudah menjadi
Barang langka,
Barang mahal
Untuk bisa kau dan kekasih hatimu temukan
Tapi hal itu tidak menyudutkanmu
Tidak akan melemahkanmu
Daripada hanya sekedar menadahkan tangan,
Kau dan kekasih hatimu
Lebih memilih
Untuk terus mencari harta karunmu
Sungguh yang kau lakukan itu lebih mulia
Aku.... mengagumimu...
Wahai pencari kemuliaan
Pinggir Kota, 25 Agustus 2022
KEMILAU BERLIAN
Kalian adalah
Sebuah batu intan
Yang belum diasah
Masih seperti batu mulia lainnya
Kalian bahkan belum menjadi
Permata ataupun berlian
Saat sang intan
Ingin menjadi permata
Batu asah yang kami gunakan
Ternyata salah
Amarah...
Emosi....
Menjadi bahan asah yang lain
Saat amarah menjadi tidak stabil
Tanpa kami sadari
Keluar ucapan yang menyakitkan
Keluar jurus jurus dari negeri antah berantah
Membuat sang intan
Kurang berkilau
Semakin kusam
Tidak berbentuk
Bahkan mungkin retak
Kamilah yang dengan sadar
Dan sengaja
Menghadirkan kalian di dunia ini
Kamilah yang harus
Membuat intan intan ini
Bercahaya lebih terang
Berkemilau lebih indah
Dan menjadi berlian seutuhnya
Wahai anak anak ku
Dini hari, 26 Agustus 2022
PION CATUR AYAH
Rinai hujan mulai
Membasahi jalan pulangku
Rintik demi rintik
Yang turun
Kian mengingatkan
Akan dirimu
Sosok yang telah
Lama menghilang
Sosok yang selalu menemaniku
Memindahkan pion demi pion
Mengatur penyerangan gerilya
Lewat langkah demi langkah
Dan mempertahankan bentengmu
Diwaktu itu
Persis seperti saat ini
Saat rinai hujan
Mulai memainkan melodi
Tak..tik..tak..tik...
Sumbang di atas atap hunianmu
Ayah...
Baik baik kah kau disana?
Sudahkah kau bertemu Pencipta Mu?
Sudahkah kau bertemu Kekasih Pencipta Mu?
Ayah...
Walau mungkin hanya lewat bunga tidurku
Walau mungkin hanya sekejap
Walau hanya dengan kecepatan cahaya
Yang mungkin tidak bisa diikuti mataku
Aku ingin melihat wajahmu
Meskipun hanya sekali
Sudut ruang, 26 Agustus 2022
MEGA MENDUNG
Putih,
Tinggi,
Menawan,
Itulah sosok mu
Hanya memandangmu
Berjalan beriringan
Saling bertautan
Saling bercengkerama
Membuat tenang
Sanubari ini
Terkadang kau berjalan lambat
Terkadang pula kau berlari cepat,
Terbawa hembusan angin
Kemanakah sebenarnya
Tuhan MU menempatkan mu?
Seakan sedang memarahi ku
Putih mu pun
Terkadang menghitam
Bersama penjagamu
Menabuhkan genderang perang
Menakutiku
Pernah suatu ketika
Kau datang membawa pesan dari NYA
Pikir ku bertanya,
Pesan baik kah ini?
Pesan buruk kah ini?
Harapku,
Kau cepat pergi dan berlalu
Bersama rasa cemasku
Duhai mega mendung..
2 September 2022
: RYAN LESMANA PUTRA
EMAIL : Richyalthaf08@gmail.com
MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM : @Ayahnye_kakadabar
FACEBOOK : Ayahnye Kakadabar
WHATSAPP : 085787937053
TELEGRAM : Ayah Nada Barra / 085787937053
SEORANG ANALIS LABORATORIUM YANG KERJAANNYA MENGAMBIL DARAH, DAHAK, URINE, DKK 😊
“ JANGAN MENGELUH, MENGELUH HANYA AKAN MEMBUAT YANG TELAH DILAKUKAN MENJADI SIA-SIA “
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313