Mendapatkan beasiswa tentunya adalah impian semua orang. Karena dengan adanya beasiswa, dapat membantu seseorang yang mempunyai prestasi akademik maupun orang yang kurang mampu untuk meraih cita-citanya dengan tidak terbebani oleh biaya. Beasiswa itu sebenarnya apa sih? Beasiswa adalah bantuan biaya sehingga para pelajar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan ringan tanpa terbebani biaya. Karena sifatnya adalah bantuan, penerimanya dapat berbeda-beda seperti : beasiswa penuh, beasiswa sebagian, maupun fasilitas tertentu untuk menunjang kegiatan belajar. Manfaat dari diperolehnya beasiswa adalah : Membantu keringanan biaya sekolah/kuliah, Dapat dimasukkan dalam portofolio, Mendapat relasi teman sesama beasiswa. Penyedia beasiswa adalah : Pemerintah, Swasta, Negara Donor, Yayasan, dan Perguruan Tinggi.
Nah,disini saya akan berbagi pengalaman saya mendapatkan beasiswa, tetapi tidak jadi saya ambil karena orang tua saya tidak setuju. Beasiswa yang saya dapatkan ini adalah Beasiswa Swasta yang disponsori oleh sebuah PT Industri. Pada waktu itu saya sedang membuka instagram dan asik meng scroll-scroll beranda, lalu muncul postingan tentang beasiswa di sebuah kampus swasta. Saya iseng mendaftar jalur beasiswa tersebut dan 2 hari setelah pendaftaran beasiswa, saya mendapat notifikasi email bahwa saya lolos beasiswa tersebut dan mendapat potongan beasiswa sebesar 70%. Saya sangat senang dan mulai membaca petunjuk-petunjuk yang berlaku.
Kemudian saya memberi tahu orang tua saya tentang beasiswa ini. Orang tua saya heran kenapa saya mendaftar beasiswa di kampus swasta bukan kampus negeri. Kemudian saya menjelaskan bahwa yang membuka pendaftaran beasiswa pada saat itu kebanyakkan dari kampus swasta dan saya hanya iseng mencoba yang tidak disangka malah keterima sembari menunggu pengumuman Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang sedang saya daftar-i.
Sejujurnya pada saat saya melihat rincian beasiswa yang saya terima dan yang akan saya bayar separuhnya, itu masih terlihat sangat mahal. Karena ini kampus swasta, dan orang tua saya juga tidak setuju karena biayanya yang mahal walaupun sudah dipotong oleh beasiswa serta lokasi kampus yang berbeda kota dari rumah. Sebenarnya saya sangat suka dengan kampus ini karena kurikulum yang digunakan berbasis Internasional dan Dosennya berasal dari luar negeri. Pengantar kuliahnya juga menggunakan full bahasa inggris dan jika sudah lulus, mewajibkan satu tahun para alumni bekerja di perusahaan kampus yang dimiliki.
Tapi karena orang tua saya tidak setuju, maka dari itu beasiswa ini tidak jadi saya ambil. Jadinya saya menunggu info Seleksi Masuk Perguruan Tinggi dan Alhamdulillah saya lolos. Ada untungnya juga saya tidak jadi mengambil beasiswanya, karena bila saya ambil, saya harus membayar UKT di tanggal yang telah ditetapkan. Sedangkan pada saat itu, pengumuman Seleksi Masuk Perguruan Tinggi masih dalam jangka waktu yang lama.
Sekarang ini begitu banyak mahasiswa/siswa-siswi yang ingin terlihat kurang mampu padahal nyatanya mereka sangat mampu untuk mendapatkan bantuan beasiswa. Mereka mengakali berbagai syarat dengan mengatakan berasal dari keluarga miskin dengan meminta surat keterangan kurang mampu agar mendapatkan beasiswa. Mereka orang yang mampu bersaing dengan orang yang kurang mampu dengan mengakali berkas-berkas beasiswa. Dan pada saat pengumuman, orang yang mampu masuk kedalam kuota, sedangkan orang yang kurang mampu tidak masuk kuota. Padahal orang yang kurang mampu sangat membutuhkan bantuan beasiswa tersebut.
Karena saya mendaftar beasiswa ini menggunakan nilai rapor dan tidak ada persyaratan khusus tertentu seperti, harus mencantumkan surat keterangan kurang mampu atau prestasi akademik lainnya. Saya tidak merasa membohongi/merampas hak orang yang kurang mampu dalam beasiswa ini.
Nama : Geiza SR
Instagram : @gei.ii_
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024