Biarkan Aku Di Belakangmu
Pada tulang sumsummu aku berlabuh
Di atas angin aku berselimut awan
Meneteskan air
Mengalir yang tiada henti
Menyirami benih-benih
Yang tak sempat ku rawat
Janji manismu yang tak sempat ku cuci
Aroma baunya seperti telur asin
Tertumpuk dalam genangan air tuba
Bersama noda
Di pojokan liang lala
Melangkahlah kamu dengan sebegitu cepat
Kuatkan kakimu
Kuras tenagamu
Yang tak menoleh kanan kiri
Untuk sampai ke puncak
Tanpa memikirkan acap ucap
Yang dulu sempat terucap
Acap melempar, akan jatuh jua
Biarkan aku dibelakang-Mu
Dengan membawa bekal berat
Membekali kehidupan
Merangkak di belakangmu
Berjalan setapak demi setapak
Hingga sampai puncak
Malang 2022
Penulis :Muhammad Dzunnurain, Kelahiran Kota Keris Sumenep, 30 Juni 2003. Mahasiswa biasa saja menghabiskan waktu dengan membaca. Salah satu karya Puisi, Opini dan Esai pernah di muat di media online dan cetak di antaranya Majalah Sidogiri Edisi 179, Antologi Puisi “Patah”(2022), NegeriKertas(2022), Nolesa.com(2022), RumahBacaTv(2022), RumahLiterasiSumenep(2022), Kompasiana(2022), Koran Harian Bhirawa(2022), TirasTime(2022). Bisa menghubungi langsung lewat surel muhammaddzunnurain63@gmail.com
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024