Anak negeri harus bisa bikin aplikasi
Penulis: ………………………
Semalam aku berfikir
Membedakan nasib dengan takdir
Apakah keduanya hanya linier
Apakah keduanya hanya tersier
Berkeliling kesana kemari
Selalu saja yang didebatkan kanan dan kiri
Sekali lagi kata soe hok gie
Mau dibawa kemana ini negeri
Kamus tak berbahasa menjadi idola pemuda
Melihat saja tak mampu apalagi membaca
Si pria dibutakan wanita dan si wanita dimudahkan juga dengan si pria
Begitu sih jalan ceritanya
Binatang bernyanyi senang sekali
Manusia marah membawa-bawa mereka
Apa yang kau benci dari kami
Jika kami marah kami tidak pernah membawa mereka
Konservasi dijadikan alasan
Katanya sih biar jadi lestari
Lestari ada dirumah Pak Bu, sedang mengurus anaknya
Kau pikir kau siapa bisa berbuat seenaknya
Uang kau tuhan kan
Tuhan kau tiadakan
Dimana sih kita ini sekarang
Untuk apa kita berjuang
Merasa pernah dijajah tapi tidak sadar kalo kita sedang dijajah
Dengan western menjadi style
Dengan eropa, india, dan korea yang melangsak masuk pikiran melalui drama dan telenovela
Jepang datang dengan berjuta tunggangan
Eropa dan amerika tidak mau kalah untuk berjuang
Terimalah negeriku dengan nasib ini
Karena saya juga sadar aplikasi ini bukan punya anak negeri
puisiretak
Manusia tukang bohong
Laut tidak pernah membohongi isinya karena dia asin
Hujan tidak pernah berbohong akan selalu membasahi bumi
Panas tidak pernah berbohong kalau dia dapat membakar
Apa kelebihan manusia bisa berbohong?
Setitik luka kau jadikan aksara
Tidak berani untuk berbicara saat di wawancara
Ekslusif bila dibilangnya
Berdua memang lebih berani untuk berbicara
Memamerkan diri dalam panggung itu luar biasa
Tidak berani karena memang ada rasa
Bagaimana ini tercipta
Mengucap saja sulitnya seperti berada di angkasa
Apa harus doa yang ada
Apa harus dusta yang ada
Tenang cinta kau datang pasti dengan luar biasa
Tak perlu datang dengan cepat, santai asalkan tepat
Dari timur sampai ke barat
Tak mau kalah selatan dan utara
Jika aku memang mendapatkan cinta yang tepat
Akan ku ajak caranya kau menyebrang samudra dan membelah rimba belantara
Kalau perlu kita keliling dunia
Agar kau tau indahnya surga dan isinya
puisiretak
Kemarilah sayangku
kemarilah sayangku...
mereka yang bertanya siapa sayang sebenarnya
mengapa tidak kau pergi ke asalnya
dapatkah cinta memberikan tanpa rasa sayangnya
bergetar jiwa raga yang hilang pergi kemana
pernahkah sayang berperan untuk tidak apa-apa
mereka tengadah dan bertanya apa sayang sebenarnya
terlalu sayang menjadi malapetaka
aku akan tertawa dengan lantang sampai rasa sayang datang
mereka tak tahu rasa sayang yang akan membuat meriang
sayang kepada hewan, sayang kepada tumbuhan
karena sayang kepada manusia adalah kesalahan yang sangat besar karena mereka tidak mengenal rasa sayang
puisiretak
Dharmawan Budiaji, sering disapa Budi. Bukan si Budi kecil lagi. Sudah lama tidak menulis namun terus bergerak.
Penulis dapat disapa melalui:
Email dbudiaji@yahoo.co.id
Instagram @masbuds
Data Diri Pribadi
Nama: Dharmawan Budiaji
Nomor Rekening: BCA 5475234119 (BCA A/N Dharmawan Budiaji)
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313