Workshop Drawing Berbasis Sejarah merupakan implementasi kerja Madiun Creative Network (MCN), diantaranya adalah menjalin kemitraan, menyelenggarakan pameran karyakarya ekonomi kreatif, memberikan pelayanan edukasi dan apresiasi di bidang literasi, sejarah, seni rupa, seni pertunjukan, seni media rekam kepada masyarakat di kota Madiun dan sekitarnya. Program ini dilaksanakan berkesinambungan untuk seluruh lapisan masyarakat lintas disiplin baik pelajar, mahasiswa, komunitas umkm, komunitas seni, dan lain sebagainya. Program sinergi antarlembaga, jaringan kreatif kebudayaan dan bidang sejarah akan dilaksanakan MCN setiap tahun dengan sistem periodik yang tentatif.
Pada penyalenggaraan perdana ini MCN bekerjasama dengan Forum Drawing Indonesia(FDI)sebagai pra Hari Menggambar Nasional 2 Mei 2023, jejaring nasional yang memiliki anggota 250 komunitas tersebar di 34 Provinsi. Program ini menyasar edukasi seni rupa paling fundamental yakni menggambar. Menggambar terbukti menjadi koridor bagi hadirnya pemikiran-pemikiran kreatif yang kritis dan estetis. Fungsi hybrid dari sebuah gambar sendiri linier dengan bidang ekonomi kreatif dalam proses produksi karya yang lekat dengan penggalian ide/konten karya semenarik mungkin agar menjadi sumber literasi yang kuat sebagai wacana. Fungsi lainnya gambar sebagai artefak budaya mengandung taksir koleksi di tingkat pasar yang berjenjang hingga menyentuh nilai tak terbatas di Art Market/ konstelasi harga di pasar seni rupa oleh kolektor, art dealer, galeri, dll.
Selanjutnya, kerjasama juga dilakukan dengan komunitas sejarah Kompas Madya dan Indonesian Art, Culture, Education (I-ACE). Berkolaborasi menggali potensi Kota Madiun melalui storytelling sejarah Madiun lalu diserap menjadi konsep gambar sebagai wujud ekspresi kreatifitas.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menuju tumbuh kembang ekonomi kreatif Madiun dengan mengambil tema kegiatan: Menyorot perubahan Jalan Pahlawan dari masa ke masa dengan teropong keseimbangan yang mempengaruhi aspek ekonomi masyarakat sekitarnya”, jelas M. Alfian, koordinator Madiun Creative Network (MCN). Dituturkannya lagi bahwa harapan dari kegiatan ini nantinya bisa menjadi trigger untuk kegiatan berikutnya yang berdampak signifikan hingga memunculkan karya besar di Madiun secara kolektif.
“Selain Workshop Drawing, ada juga Pameran Buku karya penulis-penulis inspiratif Madiun yang karyanya sudah go internasional di koleksi perpustakaan Leiden Belanda, Pak Tulus Setyadi, lalu Pameran Kerajinan Kulit dari Suwindya Project, Resital Puisi Oleh Fileski, Storytelling Sejarah Madiun, Pertunjukan Musik mahasiswa STAINU Madiun dan Bazaar Produk Unggulan UMKM oleh komunitas Umara”, paparnya di tengah proses kegiatan.
Sementara itu diungkapkan oleh Septian D. Kharisma, ketua Kompas Madya, “Salah satu kekuatan Madiun itu lingkup sejarahnya dan saya ingin sejarah Madiun tidak hanya berhenti di ruang-ruang diskusi atau di buku saja namun juga menghasilkan karya seni dan menginspirasi produk-produk ekonomi kreatif misalnya kisah Pangeran Diponegoro menjadi inspirasi karya seni rupa, misalnya kriya atau kerajinan dan seni yang lain”, tuturnya.
Ditambahkan oleh Dwi Kartika Rahayu, pelukis perempuan dan pegiat budaya alumnus SMUN 4 Madiun ini mengatakan, “Pandangan dari Pak Septian ini mudah diwujudkan karena potensi di Madiun sendiri sudah ada tinggal bagaimana secara kolektif bergotong royong mewujudkan iklim kreativitas yang menyenangkan, konstruktif dan berani beda, di awali dari menggambar atau membuat sketsa, lalu diproduksi kemudian dijual. Kalau seni rupa sendiri jika produknya seni murni ya rajin apresiasi dengan berpameran dan membuat acara yang kreatif setahun minimal dua kali dan bisa lebih per tiga bulan sudah empat kali kegiatan”, papar founder I-ACE lulusan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
Dikatakan oleh Masita Bisri, sekretaris organisasi MCN bahwa ICCN melalui MCN menghadirkan konsep baru yang lebih relevan dengan Indonesia. Konsep yang sepenuhnya mengeksplorasi narasi dan budaya lokal, mengoptimalkan kekayaan sumber daya domestik, sehingga bisa memberi dampak sosial serta ekonomi nyata. Kolaborasi terus dihidupkan antara seluruh elemen Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yang terdiri dari Akademisi, Pengusaha/UMKM, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Aggregator, seperti Financial Technology (Fin-tech). Tujuannya agar dapat terus menciptakan nilai tambah dari berbagai potensi Ekonomi Kreatif Indonesia, yang juga begitu kaya dengan ragam ciri khas seni dan budaya kita”, ungkapnya. (MCN)
-----------------------------------
MADIUN CREATIVE NETWORK
mengadakan
Workshop Drawing Berbasis Sejarah
Tema "Menuju Tumbuh Kembang Ekonomi Kreatif Madiun, Menyorot Jalan Pahlawan Dari Masa Ke Masa"
Pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 11-03-2023
Tempat : Cafe Good Father
Jl. Tanjung Raya No. 30
Manisrejo - Taman
Kota Madiun
Acara : Workshop Menggambar berlatar belakang sejarah di Madiun
Ikut serta :
• Pameran Buku
• Pameran Craft
• Bazaar Produk Unggulan UMKM
• Pentas Seni Puisi
• Musik
• Story Sejarah Madiun
-PENDAFTARAN PESERTA MENGGAMBAR GRATIS!!
- KERTAS GAMBAR DISEDIAKAN PANITIA (peserta hanya bawa pensil dan alat mewarnai)
-TERBUKA UNTUK UMUM
TANPA BATASAN USIA
Pendaftaran ke :
Agil : +62 858-4564-1045
Sita : +62 857-3240-7085
Yuks, segera daftarkan siswa/siswi sekolah kalian, Anak-Ponakan, Adik dan siapa saja kalian untuk ikut acara ini.
Sarat nilai edukasinya loh!
Karena banyak dari kita belum tahu sejarah tempat-tempat di Madiun.
Sponsorship :
• ICCN
• MCN
• Warung Good Father
• UMARA
• Hipmikimdo
• Suwindya Project
• Kompas Madya
• Uleg Sambal Finna
• Imago
• Negeri Kertas
• RBTS
Media Partner :
• Times Indonesia
• Garda TV
• Moderato FM
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313