1. Ustadz Palsu
Orang selalu menganggap aku ustadz palsu, padahal sejatinya aku tidak ingin dipanggil ustadz sebelumnya, tapi mengapa aku yang disalahkan dan dihina hingga dikucilkan.
2. Pameran
Dianggap pameran melalui apa yang aku punya dan apa yang aku raih, karena sering menampilkan hal-hal yang dianggap tidak sesuai dan dianggap berlebihan. Maka aku dianggap orang pameran atas apa yang aku dapatkan.
3. Sombong
Sering dianggap sombong, karena menolak pergaulan yang membuatnya mereka menganggap aku sombong dan selalu menolak tawaran untuk masalah keagamaan dan dianggap perilaku yang sombong di depan mereka.
Kumpulan Pemikiran dan Candaan
Oleh : Kang Thohir
Seseorang jarang berfikir akan tumpul
Otak manusia terus diasah
Guna ketajaman otak 'tuk berfikir
Daya otak kanan dan kiri saling terhubung
Berkerja dengan normal
Otak pun semakin mengalir
Menjadi encer dan tersambung
Hingga otak berfungsi mencerdaskan pemikiran sesuai keinginan dan harapan
Dicerna tahapan demi tahapan
Agar otak mudah tersampaikan
Ilmu pun akan mudah masuk melalui otak kanan dan kiri yang dihasilkan
- Kang Thohir
Aku tidak heran orang alim yang ahli kitab dan tahu segala bidang ilmu, tapi akhlaknya kurang baik dan semakin sombong. Akan tetapi, aku lebih heran kepada orang yang bodoh yang masih terus belajar dan berakhlak mulia.
- Kang Thohir
Kelemahan orang 'alim dan tidak disertai ketawadhuan dan keikhlasan, maka berdampak rasa ujub, sombong, riya, gengsi, iri dengki dan berprasangka kepada orang lain juga bersahwat dunia dan wanita.
- Kang Thohir
Jare wong dolan iku sesat, tapi nek wong silaturahmi iku selamet lan berkah. Tapi alhamdulillah, aku ora tau mana-mana esih nang ngumah. Huhaha
Bisane dolan iku sesat? Sebabe dolan iku artine sesat nek sesat berarti kesasar oh. Huhaha
- Kang Thohir
Nembe tangi turu, sing esuk kesel nemen sung, tapi ana anuk kaget nemen, lansung raup dadakan. Tapi alhamdulillah, semangat maning meski esih ngantuk mboran. Hehehe
- Kang Thohir
Biodata Penulis :
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024