Puisi 1
Senandung Riang di Bulan April
Oleh: Kumaidatun Nisfiyah
Saban bergantinya bulan yang indah ini
Aku mengenalmu lewat beberapa mimpi
Yang kemudian tersimpan dalam hati
Penyemangat untuk menjalani era digitalisasi
Aku berjalan sepanjang di pinggiran jalan tanpa melirih
Ketika tersesat tak tahu arah dan terasa letih
Apakah bulan ini akan menjadi kenangan yang tersisih?
Sebab akhir-akhir ini kehidupanku bagaikan buih
Jiwa dan raga menyatu untuk membara
Mengajarkan untuk tidak berhenti mengenal cinta
Tak ingin mengulang namun terjadi berkali-kali
Menjadi orang yang merasa paling tersakiti
Kehadirannya pun memberikan ruang tangis pilu
Yang tiada mampu dibendung seiring berjalannya waktu
Dalam penuturannya; takdir tak akan pernah salah
Menghadirkan makna bagi orang yang mau berusaha
Menggantikan yang telah pergi; menyambut datang
Bulan April penuh dengan senandung riang
Jepara, 28 April 2023
Puisi 2
Elegi Bulan April
Oleh: Kumaidatun Nisfiyah
Ada yang membersit dari matamu
Nyala api padam dan menjadi abu
Bunga mawar berduri yang kau genggam di bawah terik matahari
Tangan bersimpuh darah, mengartikan dirimu merasakan sepi
Aku mendekatkan diri padamu
Sepanjang April yang riuh
Terdengar angin runtuh udara berpeluh
Dan bukit-bukit mengeluh
Ada yang membersit di matamu
Setelah sekian waktu terasa pilu
Aku hanya bisa memelukmu
Dari terpaan angin yang berderu
"Dik, tak usah bersedih lagi."
Meski raganya telah mati
Ibu akan selalu hadir dalam hati
Menemani kita untuk mewujudkan mimpi
Jepara, 28 April 2023
Puisi 3
Hujan Membasuh Senja April
Oleh: Kumaidatun Nisfiyah
Kedatangan hujan membuat orang banyak bergumam
Yang hanya bisa dilakukan di rumah sambil muram nan terdiam
Apakah arus derasnya kali ini akan membuat rumah tenggelam?
Atau mendatangkan banjir dan longsor yang mencekam?
Tiada yang tahu semua itu kecuali kuasa Tuhan
Yang menggerakkan angin dan menurunkan hujan
Manusia selayaknya selalu bersyukur
Atas nikmat pemberian-Nya dan jangan kufur
Deras hujan membasuh senja April
Bersama kenanganku sewaktu kecil
Dulu, aku adalah temanmu
Yang riang gembira basah bersamamu
Sekarang, aku sudah tidak bisa bersamamu lagi
Dari balik jendela ini, mengamatimu berkali-kali
Jatuhan air yang membentur tanah
Kau begitu gigih dalam menghadapi berbagai masalah
Jepara, 28 April 2023
Bionarasi:
Kumaidatun Nisfiyah, lahir 1 April 2000 di Jepara. Statusnya sebagai mahasiswi dengan giat berusaha mengais seberkas pijar yang tak kunjung padam. Beberapa hobi yang ditekuninnya yaitu membaca, mengaji, berselawat, dan yang paling disukainya adalah berimajinasi sehingga dia mencoba untuk mengkolaborasikan berbagai tulis-menulis supaya bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024