005

header ads

Senandung Riang di Bulan April Oleh: Kumaidatun Nisfiyah

 


Puisi 1


Senandung Riang di Bulan April

Oleh: Kumaidatun Nisfiyah


Saban bergantinya bulan yang indah ini

Aku mengenalmu lewat beberapa mimpi

Yang kemudian tersimpan dalam hati

Penyemangat untuk menjalani era digitalisasi


Aku berjalan sepanjang di pinggiran jalan tanpa melirih

Ketika tersesat tak tahu arah dan terasa letih

Apakah bulan ini akan menjadi kenangan yang tersisih?

Sebab akhir-akhir ini kehidupanku bagaikan buih


Jiwa dan raga menyatu untuk membara

Mengajarkan untuk tidak berhenti mengenal cinta

Tak ingin mengulang namun terjadi berkali-kali

Menjadi orang yang merasa paling tersakiti

Kehadirannya pun memberikan ruang tangis pilu

Yang tiada mampu dibendung seiring berjalannya waktu


Dalam penuturannya; takdir tak akan pernah salah 

Menghadirkan makna bagi orang yang mau berusaha

Menggantikan yang telah pergi; menyambut datang

Bulan April penuh dengan senandung riang


Jepara, 28 April 2023










Puisi 2



Elegi Bulan April

Oleh: Kumaidatun Nisfiyah


Ada yang membersit dari matamu

Nyala api padam dan menjadi abu

Bunga mawar berduri yang kau genggam di bawah terik matahari

Tangan bersimpuh darah, mengartikan dirimu merasakan sepi


Aku mendekatkan diri padamu

Sepanjang April yang riuh

Terdengar angin runtuh udara berpeluh

Dan bukit-bukit mengeluh


Ada yang membersit di matamu

Setelah sekian waktu terasa pilu

Aku hanya bisa memelukmu

Dari terpaan angin yang berderu


"Dik, tak usah bersedih lagi."

Meski raganya telah mati

Ibu akan selalu hadir dalam hati

Menemani kita untuk mewujudkan mimpi 


Jepara, 28 April 2023











Puisi 3


Hujan Membasuh Senja April

Oleh: Kumaidatun Nisfiyah


Kedatangan hujan membuat orang banyak bergumam

Yang hanya bisa dilakukan di rumah sambil muram nan terdiam

Apakah arus derasnya kali ini akan membuat rumah tenggelam?

Atau mendatangkan banjir dan longsor yang mencekam?


Tiada yang tahu semua itu kecuali kuasa Tuhan

Yang menggerakkan angin dan menurunkan hujan

Manusia selayaknya selalu bersyukur

Atas nikmat pemberian-Nya dan jangan kufur


Deras hujan membasuh senja April 

Bersama kenanganku sewaktu kecil

Dulu, aku adalah temanmu

Yang riang gembira basah bersamamu


Sekarang, aku sudah tidak bisa bersamamu lagi

Dari balik jendela ini, mengamatimu berkali-kali

Jatuhan air yang membentur tanah

Kau begitu gigih dalam menghadapi berbagai masalah  


Jepara, 28 April 2023













Bionarasi:

Kumaidatun Nisfiyah, lahir 1 April 2000 di Jepara. Statusnya sebagai mahasiswi dengan giat berusaha mengais seberkas pijar yang tak kunjung padam. Beberapa hobi yang ditekuninnya yaitu membaca, mengaji, berselawat, dan yang paling disukainya adalah berimajinasi sehingga dia mencoba untuk mengkolaborasikan berbagai tulis-menulis supaya bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.


Posting Komentar

0 Komentar