Puisi : Siti Aminah |
DENGARKANLAH SUARA KAMI
Di negeri yang hangat akan toleransi ini
Negeri dengan keberagaman yang harmoni
Negeri dengan adanya toleransi dalam mengutarakan pendapat dan keyakinan hati
Bagai berada dalam kumparan mawar indah, dikelilingi pagar duri taj*m
Bagai berada di kerumunan namun, terhiraukan
Sedikit saja menyinggung, seakan bui melambai-lambai menyambutmu
Dengar, Bung!
Lantas? Mana yang disebut toleransi berpendapat?
Kalau harta dan jabatanlah pemenangnya
Dengarkanlah suara kami!
Seakan rintihan itu mengalun mengiris hati
Namun, apalah daya jika hukum hanya formalitas tanpa arti
SITI AMINAH
Segenggam harapan dirancang melalui namaku
Indah tersusun dengan begitu apik
Tergores indah dalam lembaran-lembaran
Inilah nama pemberian malaikat bergelar ibu
Amarah menjadi hal yang ingin dihilangkan
Menentramkan ketika dipandang adalah anganku
Insan yang terpilih dewasa sebelum waktunya
Nestapa makanan 'tuk mengokohkan langkahnya
Amanah terpatri kuat membingkai hatinya
Harapan bisa berakhlak seperti Ibunda sang Nabi
:
Judul: JENDELA AKSARA
Hinaan bodoh terpatri kuat
Disingkirkan bagai sampah tak bernilai
Berakhir kala kutemukan jendela aksara
Mengenal lewat gerakan mata buta
Bosan seringkali mengajak pulang
Lelah membujukku menyerah
Tidak! Aku muak tatapan merendahkan itu
Hingga sabarlah teman yang kupaksa setia
Perlahan aksara-aksara membuat terbang
Meraih kilauan cahaya kemuliaan
Jalan melepas diri dari kebodohan
Atas izin-Nya, kian lempang jalanku ke singgasana terhormat
Banten, 28 April 2023
Bionarasi
Penulis bernama lengkap Siti Aminah, tempat lahir Serang, 5 Mei 2004. Hobinya membaca dan menulis puisi. Hobi ini muncul ketika dulu Ia sekolah dasar dan ditunjuk oleh sekolahnya untuk mewakili lomba baca puisi sejak saat itu Ia mulai mencintai dan mendalami puisi. Karya-karyanya dapat dilacak di facebook @Ami Al-Bantani.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024