SUATU KETIKA DI SEBUAH DERMAGA SAAT PETANG MULAI DATANG
-catatan kecil dari pelabuhan pancer-
tak banyak ku ingat
selain debur ombak, hempasan angin
dan tentu saja aroma garam dan anyir ganggang
setiap orang melintas dengan mimpinya sendiri
tak ada yang peduli
kau atau siapa yang mengayuh nasibnya sampai ke tepi
dan menyeretnya bersama musim yang membebani kedua bahu
hanya untuk sekedar bersandar dan berlabuh barang sejenak
di dermaga yang tak lagi utuh
bahkan nyaris remuk
sekedar berlabuh untuk kembali berlayar
sampai rindu memenuhi seluruh hari
tak ada yang peduli
semua orang, juga aku
melintas dengan mimpi sendiri-sendiri
ada bahkan sekedar melintas tanpa harus mencari batas
apalagi memburu petang sebelum malam mengembang
sedang kau masih harus menghitung seluruh usia
guguran bunga, juga bintang-bintang yang menjadi tanda
datangnya musim dan angin
dan deburan jantungmu sendiri
sambil berharap: laut tak menguburmu
tak mengubur mimpi-mimpi keluargamu
di biduk itu kau tumpahkan semua doa dan harapan
–tanpa mimpi
Kumendung, 7 Mei 2023
*Pelabuhan Pancer adalah pelabuhan kecil berada di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama.
WA: 085333554684
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024