DI HARIMU YANG MERDEKA RI
Ri, di harimu yang merdeka ini
kukira kau tengah tersenyum
menyaksikan anak-anakmu berpakaian
menyala membara menutup nelangsa
mengibarkan bendera
di tanah lapang seluas dada ibu
seperti para pahlawan di masa itu
Ri, kukira kau tengah tersenyum
meskipun rahimmu tidak lagi perawan
kau t'lah merelakan apa yang telah dirampas mereka
dan kau tahu di sebagian anatomi kami, Ri
ada yang terluka kami menangis sambil menghitung hari
tapi kami gaungkan karena kami tahu inilah
harimu yang selalu dinanti-nantikankan sepanjang hari
Ri, lihatlah
anak-anakmu menangis kerena menahan lapar
seisi tubuh gemetar karena menahan dahaga
kehabisan obat di saat badai penyakit melanda
tanaman warisan moyang mereka dirampas digantikan dengan beras raskin
dada mereka bengkak karena menahan getirnya air mata
anak-anakmu Ri
kehilangan pekerjaan di saat kebutuhan hidup melambung tinggi
dan mereka semacam orang asing di negeri sendiri
Namun dengan begitu
anak-anakmu tetap bergembira
karena inilah hari
yang paling merdeka untukmu, Ri
Ri, anak-anakmu
sekarang sedang belajar untuk berpura-pura
karena jujur pun rasanya percuma
ini air mata, Ri
kami persembahkan untuk kau
membasuh pedih
Tahoku, 17 Agustus 2023
_________________________________________________
Firman Wally penulis kelahiran Tahoku, 03 April 1995. Alumni Unpatti, Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Penulis buku Lelaki Leihitu, Kutemukan Penyesalan di Setiap Kehilangan, dan Menghibur Luka. Karya sastranya sudah termuat di berbagai antologi bersama penyair nasional-internasional, kurang lebih 70 antologi. Saat ini aktifitasnya selain menulis, juga sebagai pengajar di SMA NEGERI 27 MALUKU TENGAH. Akun Instagram: firmanwally02
Nomor WA: 081240039343
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024