Lestari Sastra
Memeluk Dinginnya Hujan
Rintik hujan
Tak mampu memeluk dinginnya atap dinding rumahku
Seolah turun
Hanya membasahi sebagian dari tanah yang tandus
Mula ku pandangi aroma airmu
Tak ada keruhnya
Sama seperti peluh yang mengalir kian derasnya
Gemuruh suara hentakan atap rumah yang bersenandung riuh denganmu
Membuat aku tidak bisa berhenti mendengar
Apa yang sebenarnya pesanmu yang kau bawa bersama rintik dan dinginnya hujan?
Dengan suasana redup yang mulai mengatupkan badan
Seketika kau ingin bercerita padaku
Untuk hari ini
Lasem, 11 Mei 2023
Jangan Ikut Untuk Tak Berkabar
Jika langit enggan menampakkan eloknya bintang
Jangan ikut-ikutan untuk enggan mengirim salam
Jika langit tak sudi berbagi teduhnya redup malam
Jangan ikut-ikutan untuk tak mau mengirim kabar
Seolah itu sederhana
Tapi jika ketidakhadiranmu menjadi kebiasaan
Aku takut, ada sebilah rindu yang usang
Sisi sebilah rindu itu menjadi rancu untuk berusaha mengisi hari-hari
Tapi serasa selalu dipaksa untuk terus berlari
Walau sedikit pincang
Tak apa
Aku hanya bisa diam
Dengan seutas aroma sedap malam yang berada disamping meja berwarna abu
Masih selalu kutunggu
Doa dan kabar baikmu esok hari
Sedikit memaksa
Tapi memang itulah aku
Hambamu
Lasem, 21 Mei 2023
Diantara Sepiku
Mataku tersiram culas kusut
Kuraba setitik keramaian
Namun tak kunjung temu
Bisu meratap
Jejal tanya tak terucap
Aku adalah sepi yang mengamuk diantara belahan hati
Tiada satu orang paham
Namun tidak juga satu orang pun sa
lah
Hanya kita dan ejaanmu yang tak searah
Lasem, 25 Mei 2023
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024