:
Gimien Artekjursi
HARUSKAH KUTUNJUKKAN TUHANKU PADAMU?
aku bertemu seseorang
sedang mencari-cari sesuatu
"apa yang kau cari," tanyaku
"aku sedang mencari tuhan," jawabnya dengan sedih
"mencari tuhan?" aku ternganga
"apa tuhanmu hilang?" aku bertanya lagi
"aku tak tahu
kata orang aku punya tuhan
tapi aku tak tahu di mana
tak tahu bagaimana"
"aneh!" gumamku sendiri
kenapa tuhan harus dicari?
apakah tuhan seperti barang?
apakah tuhan seperti sepatu
harus tampak
baru aku bisa memakainya di kakiku
untuk berjalan-jalan, berolah-raga?
atau tuhan seperti payung
bisa kukembangkan
dan melindungiku dari panas dan hujan?
atau seperti sebuah ranjang
agar aku bisa berbaring di atasnya?
atau seperti seorang kekasih
agar aku bisa mencumbunya?
atau seperti smart phone
agar aku bisa memencet tombolnya
mengusap layarnya dan keluar gambar dan suara?
apakah tuhan harus tampak
baru aku bisa menyembahnya
memujanya, menyanjungnya, mempercayainya?
wahai....
siapa aku?
siapa kau?
siapa kalian?
musa, sang nabi pilihan
akhirnya tetap menyembah tuhan
walau tak pernah melihat wajah tuhan
muhammad, kekasih tuhan, tetap bersujud
meski telah menjejak langit tertinggi
tak pernah melihat raut wajah tuhan
kenapa aku yang bukan siapa-siapa
harus meragukan keberadaan tuhan?
harus mencari tempat sang maha segala itu tinggal?
haruskah aku bisa menunjukkan
bahwa aku punya tuhan seperti aku punya mobil?
yang bisa kucuci, kuperbaiki, kupamerkan?
bisa kukendarai, kubawa kau di dalamnya
dan kita melaju bersama di sepanjang jalan tol?
wahai...
jika para nabi istimewa saja tak harus seperti itu
kenapa aku
yang tak lebih berharga
dibandingkan dengan sebutir debu
harus melebihi mereka?
astaghfirullahaladzim.....
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama
WA: 085333554684
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024