Drajat Nurangkoso
IJINKAN AKU BERTANYA
Pada kesekian kali kaki ini terhenti
Menyaksikan drama kehidupan di jagad ciptaan sang agung
Topeng topeng menari-nari mengisi buta kala.
Ruang dan waktu Nya penuh sampah kemunafikan
Agama ageming aji diumbar seperti aurat penjaja
kenikmatan, dipertontonkan tanpa malu
malu berbungkus kesucian semu
Para pendusta agama sibuk
bercumbu dengan syari'at guna mendapat legitimasi religius
Melupakan bila agama cukup diperlihatkan dengan laku
hidupnya dan religiusitas tercermin dari tebaran cinta dan kasih sayang dari
sang pemberi hidup
Para pendusta agama tak peduli pada sesamanya
Lihatlah....mereka...
Buta mata hati tak mampu melihat saudaranya yang papa,
mereka sibuk menafsir ayat-ayat yang disucikan untuk mendongakkan ego dan
keakuan
Agama hadiah sang pemberi petunjuk agar manusia
berpengetahuan dan berakhlak mulia serta menuju kemenyatuan pada keagungan
Nya.....terlupa ...malah menjadikan diri seakan yang paling tahu lalu mengkotak-kotakkan
manusia dengan liur mulutnya berbusa-busa
Sangat sempurna dalam mendusta agamanya
Ijinkan aku bertanya
Ijinkan aku bertanya
Kepada Para pemuka agama yang tersemat nama agung Al Alim ..
Mengapa......
para alim...yang diberi ilmu Nya menutup mata dan telinga
...membiarkan orang orang mabuk agama
Apakah karena ia sibuk menafsir sabda yang ditulis dalam
kitab kitab yang disucikannya...
Panggung sandiwara penuh topeng agama, topeng semua agama
terus mempertontonkan cerita dalam kotak kotak pemujaan dengan sumpah serapah
caci maki dan pamer pengetahuan ...
mereka tidak lagi menjalankan agamanya tapi hanya penganut
tafsir-tafsir setia yang diyakini
kebenarannya..
kesetiaannya... menjadikan dirinya robot robot taklid gelap
mata dan menjadi yang maha benar dengan segala pikirannya
Entah kabut apa yang menutupi
Orang-orang melupa bila rasa sejati adalah hasil evaluasi
pikiran yang jernih, pikiran yang bebas dari penilaian, harapan, keinginan..
Pikiran yang tanpa tendensi dan pretensi..
Mereka...ya ...mereka
Melupa lima laku utama dalam ajaran suci semua agama
, terjebak dalam ilutivisme akan sorga dan neraka,
Mengapa mereka....tidak dapat meletakkan pengetahuan yang
hanya menjadi kotak kotak kepuasan tanpa menyentuh hakikat untuk menjadi
pedoman laku..
Mereka mabuk dengan tarian surga yang diciptakan berdasar
pengetahuannya..
Hu ha hu...hu ha hu...hu ha hu...
Mabuk dengan mengatasnamakan Tuhan yang ia ciptakan dalam
pikirannya
Hu ha hu ..hu ha hu...hu ha hu...
Bergumam lirih lambat Laun mengeras mengepalkan tangannya
bagaikan orang megalomania
Sungguh topeng topeng melupa
Ajaran leluhur untuk berpasrah pada sang pemberi hidup,
berkeluh kesah takmenerima keputusan Nya, tak mau mempersilahkan kuasa pada
penguasa jagad raya, merasa diri paling kuasa...hatinya tak dapat merasakan kuasa Nya, dan menjadi batu batu
kikir tak menebar cinta kasih sayang sang agung..
Ijinkan aku bertanya
Kepada semua orang alim yang tersemat nama sang maha berilmu
Para pemuka agama yang dijadikan Tuhan menjadi penggembala
umat nya
Aku bertanya
Ini mimpi atao nyata.
Kemana saja kalian berada
Saat domba domba yang kau janjikan sorga menjadi kawanan
serigala
Mengapa berasik masuk dalam gua gua pertapaan mu
Saat domba domba tumbuh gigi taring dan siap mencabik pita bineka tunggal Ika dalam hidup berbangsa
Ijinkan aku bertanya
Apakah jubah suci mu yang Tuhan kehendaki melekat ditubuh mu
hanya sekedar baju fashion untuk mendongakkan egomu di atas bumi yang dibentangkan Nya..
Ijinkan aku bertanya
Seberapa kuat inginmu hidup dalam atmosfir damai kerukunan
umat beragama
Seberapa besar bila kehendak mu adalah kehendak Nya kemudian
menjadikan bumi Pertiwi ini bertebar cinta kasih dan sayang Nya
Ijinkan aku bertanya.
Kemana aku harus mencari guru, suluh penerang jalan menuju
Sang Maha Ada..
Ijinkan aku bertanya.
Bagaimana menghentikan tumbuhnya taring taring pada domba
domba penggembalaan mu, yang telah menghisap racun dogmamu dan mengelana di
ilutivisme sorga yang kalian bangun untuk menguatkan tahta kursi kencanamu..
Ijinkan aku bertanya.
Ijinkan aku bertanya
Banjarnegara, 2023
Drajat Nurangkoso, lahir di Banjarnegara, komunitas gerilya
budaya Banjarnegara, penggiat tadarus puisi Banjarnegara, karya antologi puisi
Perjalanan Sunyi, Perjamuan Cinta, Sketsa Celoteh Murawi, novelet Pelangi di
Kubah Langit Hati. Alamat Sanggar Pintu Kosong RT 01 RW 06 Kelurahan Sokanandi
Banjarnegara. No hp 081229429404. Email drajatnurangkoso66@gmail.com.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024