:Gimien Artekjursi
PELANGI TANAH KELAHIRAN
(catatan untuk seorang perantau)
setelah menyebrang dari satu gerimis ke gerimis lain
akhirnya ia ciptakan pelangi sendiri dalam mimpinya
meniti cahaya matahari
ia sebar warna-warna ke seluruh sudut tempatnya tinggal
menatap tak percaya ia berseru:
"ini kampung halamanku," suaranya penuh rindu
didekapnya tiap tiupan udara di sela pori-pori
walau tak ada bau tetes darah plasenta tapi ia berkata yakin:
"ini tanah tumpah darahku," bisiknya berusaha menepis perih di batin
sudah terlalu lama tak ia lihat warna-warna pelangi
bahkan ia hampir lupa dengan warna-warna
selain hitam dan putih yang senantiasa melekat di matanya
warna merah hijau kuning
yang bertebaran di masa lalu
telah lama menghilang sejak ia meninggalkan tempatnya berdiam
setelah menyebrang dari satu gerimis ke gerimis yang lain
di tengah gerimis yang tipis pun ia bisa melihat lagi warna merah hijau atau kuning
tak hanya hitam putih
kini ia kemas pelangi itu dalam dirinya
dibawanya kemanapun pergi
agar selalu ingat warna-warna
yang menghias tanah kelahirannya
agar kelak tetap merasa di tempatnya lahir
meski di manapun harus berkubur
Kumendung, April 2023
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama
WA: 085333554684
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024