MIMPI SIANG SEORANG PETANI DI TUMPANG PITU
memandang gunung tumpang pitu yang telah kehilangan puncak
seorang petani membayangkan dirinya midas
yang bisa mengubah semua menjadi emas
dengan sentuhannya
bertahun lalu ia pernah menanam berbagai macam
di sebagian lereng gunung tumpang pitu
tapi sebutir pun emas belum pernah ia petik
dari daun dan buah yang ia panen tiap musim
tapi kini orang-orang menggali puncak gunung
sampai menembus dasarnya
bukan lagi dengan cangkul atau traktor
tidak menabur benih atau menancapkan batang singkong
tapi membawa pulang tiap butiran tanah, pasir dan batu
berisi emas dan perak
petani itu telah berpindah ladang
gunung tumpang pitu di kejauhan
sedikit demi sedikit puncaknya hilang sampai tak bisa dilihat lagi
dan semakin hilang puncak gunung
semakin nyata di benak petani itu: butir-butir emas bermunculan
dari tanah yang dulu setia ia cangkul bongkah demi bongkah
tapi kini tak pernah ia lihat apalagi ia injak
sampai suatu siang saat istirahat masih bermandi keringat
memandang gunung tumpang pitu yang telah kehilangan puncak
petani itu membayangkan dirinya raja midas
yang mengubah semua menjadi emas dengan sentuhannya
cangkul, sabit, tiap bongkah tanah, batang-batang pohon
semak, rerumputan, capung dan belalang
semua ia sentuh berubah menjadi emas
duduk di balai bambu di dangau tempat biasa istirahat
serasa di atas singgasana berselimut tirai emas
sampai ia disadarkan kehadiran sang istri
datang mengantar makan siang
di dangau
sendiri tersenyum sang midas dalam mimpi
menyuap lahap kiriman istrinya:
nasi dengan lauk ikan asin disertai sambal
lengkap dengan rebusan daun singkong, bayam dan kenikir
(yang bisa didapat di sekitar halaman rumahnya)
"setidaknya aku masih bisa bermimpi indah
melebihi indahnya hidup ini," gumamnya entah bicara pada siapa
yang pasti tidak pada gunung tumpang pitu
yang sudah tak jadi gunung
Kumendung, Sabtu, 6 Mei 2023
*)Gunung Tumpang Pitu adalah tambang emas terbesar di Indonesia setelah Freeport, berada di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama.
WA: 085333554684
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024