DIALOG PADA TUHAN
Oleh: Ahsaniyatur Rohmah
Tuhan...
Kali ini raga yang biasanya sanggup memapah pundak siapa saja yang nyaris jatuh.
Raga yang menjadi rumah siapa saja yang ingin berpulang.
Raga yang setia mendengar mereka bersuara atas kehidupan.
Raga yang kokoh menjadi atap untuk mereka bernaung dari lara realita.
Raga yang biasa menjadi pijakan untuk mereka yang tak sanggup berjalan.
Akan ku ceritakan sebuah kisah hari ini.
Tuhan...
Tahukah kau?
Raga ini merasa mati dari cengkerama para manusia.
Berhenti bernafas dari pilu suasana.
Jatuh ke dalam jurang dari setapak yang rata.
Patah tak berdarah dari pahitnya nyata.
Tuhan...
Kau pasti mengerti sebuah akrobat jahat penuh kecewa.
Jika ku berkata kurang rasanya hampir tak ada syukur.
Jika ku berkata lelah mungkin banyak di antara mereka yang lebih susah.
Tapi ku hanya ingin berkata terima kasih.
Berkat apa yang terjadi saat ini ku merasakan mati.
Tanpa harus berada dalam gundukan tanah.
Ku merasa tak bernyawa tanpa harus menunggu ajal tiba.
Ya mungkin kekuatanku sampai batas saat ini.
Satu pesan ku "tetaplah setia dimana ketika aku berada di titik menjadi manusia terendah"
Kota Beriman, 10 Agustus 2023
_____________________________________________________________________________________
Ahsaniyatur Rohmah, penulis kelahiran dan berdomisili di Kebumen, 11 Agustus. Beberapa puisinya masuk dalam buku antologi bersama. Karya tunggalnya akan segera terbit. "Tetaplah menulis, hingga kau lupa cara untuk mencampuri urusan orang lain". Semoga apa yang saya tulis bermanfaat. Pembaca bisa menghubungi melalui whatsapp: 0882003484321, email: ahsaniyatur@gmail.com, dan akun instagram: @nonasendu. Sekian.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024