BERHATI NIRWANA
:Zahratun Ulfa
Sebelum adanya pertemuan
ruang pesan singkat adalah permulaan
awal kami menyapa
dijembatani suara-suara yang ingin didengarkan
dan pertanyaan yang manyalip jawaban
pertama, kedua dan ketiga
aku berjumpa bunda
di ruang pendingin
kala matahari mengetuk jendela
di sabtu pagi paling bahagia
aku adalah si buta
yang ingin melihat dunia
dengan mata telanjang dada
tanpa sehelai sutra
dan itu benar adanya
kesempatan demi kesempatan
selalu diberikan dihimpit kesempitan
waktu yang egois
tidak tenggelam di situ semua tentang kami
pada obrolan kecil di ruang pesan singkat
masih terus memikat
masi terus berlanjut sebagaimana
silaturahmi tak ingin kusut
sepuluh juli
di rumah berlayar
pada permukaan laut
di situ kami dipertemukan kembali
tak kurang rasa terima kasih atas
kelapangan waktu
campur tangan tuhan berhati ibu
perjalanan mambayangi kami
yang lebih dari sepuluh jari
memanggal lautan
menjahit pulau-palau di permukaan
menuju surga di tenggara akhir dari tujuan
kami pun tiba
belajar berbagi debar di dada
berpesta di pasir senja berkaca
bila terjawabnya pertanyaan adalah kepuasan
uluran tangan adalah kebahagian
dan bahu tempat keluh berlabuh
maka padamu jua puisi aku sandingan
untukmu, bunda
selama perjalanan hatimu begitu biru
bersahaja parasmu adalah nirwana
pada mata semesta
sampai kapanpun menolak lupa
sudah pasti itu kepemilikanku
dan lupa atas keiklasan adalah satu-satunya frasa yang paling kuingkari
Tahoku, 03 Agustus 2023
Firman Wally pria kelahiran Tahoku, 03 April 1995. Penulis buku Lelaki Leihitu, Kutemukan Penyesalan di Setiap Kehilangan, dan Menghibur Luka. Saat ini aktifitasnya selain menulis, juga sebagai pengajar di SMA NEGERI 27 MALUKU TENGAH. Akun Instagram: firmanwally02
Nomor WA: 081240039343
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024