Oleh Ahmad Rizal
PASTI MELAWAN KORUPSI
Lihatlah negeri kita
Yang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luas
Samudera biru
Tapi rataplah negeri kita
Yang tinggal hanyalah cerita
Cerita dan cerita, terus cerita? ( cerita terus)
Pengangguran merebak luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniaya
Bocah-bocah kecil merintih
Melangsungkan mimpi di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan
Inilah negeri kita
Alamnya kelam tiada berbintang
Dari derita dan derita menderita? ( menderita terus)
Sampai kapan derita ini (au-ah)
Yang kaya darah dan air mata
Yang senantiasa mewarnai bumi pertiwi
Dinodai
Dikangkangi
Dijajah para penguasa rakus
Dinodai
Dikangkangi
Dikuasai
Dijajah para penguasa rakus
KERANDA KEMATIAN BAGI KORUPTOR
Oleh Ahmad Rizal
Kemana engkau ketika gemuruh antikorupsi
Di persada negeri ini tidak pernah berhenti
Sengaja engkau tutup mata engkau tutup telinga
Di balik kuasa hukum mu merancang dusta
Koruptor orang tak bermalu menjadi benalu
Manusia tak bermoral menjadi lintah menghisap darah
Tak beriman mementingkan nafsu serakah
Melupakan tanggung jawab dan amanah
Hukum di negeri ini begitu lemah
Dapat diputarbalikkan dapat diperjualbelikan
Tak pernah tuntas menangani kaum koruptor
Sehingga korupsi beranak-pinak di negeri ini
Tak ada pilihan lain
Kami terus menggemuruhkan antikorupsi
Sebab korupsi menjadikan rakyat miskin, negeri miskin
Sampai kapanpun kami terus mengusung keranda kematian bagi kaum koruptor
IMUNISASI KATA
Oleh Ahmad Rizal
Walau aku tak lengkap mengeja, gagap mengucap makna
Tapi dalam tubuhku telah mengalir antibodi antikorupsi
Imunisasi kata kanak-kanakku
Mengajarkan sumpah
Diantara beberapa penyakit kronik bangsaku
Korupsi adalah infeksi paling serius
Yang terus menggerus arus hidup
Korupsi adalah gerakan kanker ganas menggerogoti tiang pembangunan
Dan aku melawannya
Dan aku menolaknya
Imunisasi kata
Membuatku kebal,tak ada minatku mencicipi nikmat harta korupsi
Tubuh dan jiwaku terlindungi
Bukan hanya sebagai jargon
Tapi mantra antikorupsi
Ayat suci penolakan korupsi
BATU WAKTU
Oleh Ahmad Rizal
Korupsi telah menjadi batu
Sepanjang sungai keyakinan dan cintamu
Korupsi mengalir deras didalamnya
Sesekali menyeruak disela bebatuan hidupmu
Kadang terhempas, terseret bahkan tergores
Namun engkau menikmatinya
Batu-batu pun telah menjadi waktu
Bagi tanah-tanah tepi
Menggumpal mengikuti riak gelombang
Menari-nari diatas buih yang datang dan pergi
Aku terkesima
Korupsi dan batu telah menjadi waktu
Bagi hasrat yang tak bertepi
Bagi hidup yang sekali
JIKA CINTA
oleh Ahmad Rizal
Jika cinta itu adalah papua
Semoga saja semua air mata di bumi cenderawasih
Kan berubah menjadi tsunami
Siap menenggelamkan nyawa para pejabatnya
Yang korup diatas kemegahan ranjang
Berbinal keserakahan
Raas, 2023
* Republik Raas saat ini tercatat sebagai Mahasiswa Pascasarjana, Fakultas Ekonomi Islam Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang. (UIN-MALANG)
Hp : 085925351807
Email : santrishopies@gmail.com
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024