Ana Mantu
SETELAH Lelaki itu menemukan rusuknya
ia yakin segalanya mimpi indah yang sirna
timbul kembali dalam tidur yang lelap
Sebab ia kini menjadi Ana Mantu
: Dia yang asal muasalnya jadi ukuran kebanggaan keluarga
"Inilah Ana Mantuku,
Datang dari yang berada,
Siapkan kursi yang mewah baginya!"
Kalimat itu hanya dambaan yang terpendam di Lelaki itu
Sekian waktu mengucurkan keringat air mata hingga darah
demi belis yang belum lunas
Ia jaga buah hati dan kekasih
dengan kecemasan-kecemasan yang tak berarti
dalam doa yang pasrah
Lalu hujan
Kemarau
Ia yakin kini rumah kebanggaan ana mantu
: Puisi.
(Maumere, Agustus 2022)
Kebas Kaki
Lelaki tua itu geram
Menatapku dalam-dalam
Sebelum akhirnya
Aku katakan
"Inilah rumahku
dari puisi yang lama terpendam. Mampirlah!"
Lelaki tua itu
Telah telah beranjak
Sembari kebas kaki
Tak peduli
(Maumere, Juli 2023)
*Mario D. E. Kali, lahir di Kimbana, Belu, Nusa Tenggara Timur. Penulis Buku Puisi "Tanda Mata" (Jakarta: Teras Budaya, 2020). Nomor WA 082299740919.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024